Kepala Negara memberikan contoh, konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah mengganggu pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia.
“Saya juga kaget, lho kita ngambil apa dari sana? Ternyata gandum kita 30 persen itu berasal dari Rusia dan Ukraina, untungnya kita mendapat suplai dari negara lain. Ini yang harus kita pikirkan dalam jangka ke depan,” ungkap Jokowi.
Presiden juga menekankan kembali pentingnya pembangunan industri pupuk dalam mewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesia tidak bergantung pada produk pupuk impor.
“Dalam proses tersebut, pupuk memiliki peran yang sangat penting. Sering ini dikeluhkan kalau saya ke desa, ke sawah, yang dikeluhkan oleh para petani pupuk-kelangkaan pupuk, ini yang harus kita segera selesaikan,” ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa urusan pangan bukan hanya mengenai pemenuhan kebutuhan beras saja, melainkan juga untuk meningkatkan produktivitas dari tanaman yang ditanam.