JAKARTA, vozpublica.id - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memastikan pinjaman (loan) dari China Development Bank (CDB) untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan segera dicairkan. Dana itu nantinya akan menjadi modal perusahaan pelat merah tersebut.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, nantinya dana segar ini dipakai untuk menutupi pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh yang sempat terjadi ketika mega proyek transportasi massal ini dibangun.
Dia mencatat, Pemerintah Indonesia dan CDB telah menandatangani kesepakatan atas pinjaman tersebut. Namun, Tiko belum merinci berapa nominal dana yang akan disuntik CDB ke KAI.
“Sudah tanda tangan, tapi saya angkanya lupa berapa. Tapi udah tanda tangan, sudah mau cair. Itu kan nanti loan-nya di KAI, Itu kan sebenarnya injeksi modal KAI,” ujar Tiko saat ditemui wartawan, Senin (8/1/2024).
Adapun, pemerintah mengajukan pinjaman ke CDB senilai 550 juta dolar AS atau setara Rp8,3 triliun. Pinjaman kepada CDB sudah diajukan sejak awal 2022 lalu. Karena interest rate atau suku bunga yang diminta Indonesia tak sesuai dengan standar CDB, maka pencairan pun sempat mandek.