Gemar Olahraga Lari, Ketahui Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi hingga Teknik Latihannya

JAKARTA, vozpublica.id - Olahraga menjadi bagian gaya hidup sehari-hari. Salah satu olahraga yang digemari banyak orang adalah lari yang bisa dilakukan kapan saja.
Namun, bagi penggemar olahraga lari, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan aktivitas lari. Jika tidak dilakukan dengan teknik yang tepat dapat berakibat fatal.
Lantas, apa saja hal penting yang wajib diketahui sebelum melakukan aktivitas lari? Berikut ulasannya, Kamis (14/7/2022).
Pelatih dan pelari senior Hendri Pardede mengatakan, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan pelari. Khususnya bagi pelari pemula yang belum mengetahui teknik berlari yang tepat.
Menurut Hendri, saat berlari seharusnya dilakukan dengan nyaman. Tidak perlu memaksakan untuk cepat, tapi cukup dengan jogging terlebih dahulu.
"Jangan langsung memulai dengan kecepatan penuh. Itu akan membuat tubuh kehilangan tenaga. Jadi pelan-pelan saja dulu, tubuh mulai panas, baru menambah kecepatan pelan-pelan," ujar Coach Hendri Pardede, di Jakarta belum lama ini.
Hendri menambahkan, untuk menjadi pelari, yang dibutuhkan adalah membentuk pola ke dalam tubuh. Pola ini harus dilatih secara terstruktur. "Hindari latihan pola acak. Latihan harus terstruktur, kalau acak nanti malah cedera. Misal, kita pelari rekreasional cukup seminggu 3 kali latihannya," katanya.
Selain itu, menurutnya, pelari juga harus mengimbangi strength training dan ada kombinasi. "Lari bukan hanya latihan kaki saja, tapi juga membangun kekuatan tubuh, karena ini akan membangun endurance atau ketahanan tubuh. Dua pola ini jadi pondasi pelari," kata Hendri.
Dia menambahkan, pelari juga wajib memerhatikan nutrisi yang dikonsumsi. Sebab, nutrisi menjadi kunci penting. Jangan sampai mengonsumsi makanan yang akan membuat badan menjadi obesitas.
Adapun beberapa nutrisi yang wajib dikonsumsi adalah makanan karbohidrat kompleks, seperti umbi-umbian untuk cadangan glikogen. Sedangkan untuk energi cukup dengan gula. Ini akan menambah energi dalam berlari.
"Saya dulu mengalami obesitas. Setelah itu, karena saya disiplin pola makannya, maka sampai di titik ini. Kalau makanan yang bikin obesitas itu harus dikurangi. Atur nutrisinya," katanya.