Fakta-Fakta Gerhana Bulan Total Selimuti Indonesia pada 7 September, Air Laut Pasang

Air Laut Pasang
Gaya gravitasi bulan dan matahari berpengaruh terhadap pasang surut air laut Saat gerhana bulan total terjadi air laut akan naik. "Gaya gravitasi bulan dan matahari memang memengaruhi pasang surut laut," kata Daryono. Fenomena Alam Langka, Corn Moon dan Gerhana Bulan Total Akan Muncul Bersamaan di Langit Indonesia.
Bersamaan dengan Corn Moon
Tahun ini, Corn Moon hadir beriringan dengan gerhana bulan total, menciptakan pemandangan langka memadukan keindahan bulan purnama dengan fenomena Blood Moon, saat Bulan tampak kemerahan akibat bayangan Bumi.
Corn Moon atau yang dikenal dengan sebutan bulan purnama akan menghiasi angkasa dan memikat mata masyarakat. Istilah ini merujuk pada bulan purnama yang muncul saat musim panen jagung di belahan bumi utara, sebuah tradisi penamaan yang telah diwariskan sejak berabad-abad lalu.
Lebih lanjut, Corn Moon merupakan sebutan tradisional bagi bulan purnama yang hadir setiap September. Berdasarkan catatan The Old Farmer's Almanac, nama ini berakar dari budaya masyarakat asli Amerika dan Eropa yang menjadikannya sebagai penanda waktu panen, khususnya jagung yang matang di musim gugur.
Sama seperti Strawberry Moon pada Juni atau Harvest Moon pada September–Oktober, Corn Moon memiliki dimensi historis yang erat kaitannya dengan aktivitas pertanian kuno.
Secara astronomis, Corn Moon tidak berbeda dari bulan purnama biasa, namun nilai budaya yang melekat menjadikannya fenomena yang dinanti setiap tahun.
Menurut laporan Time and Date, puncak Corn Moon akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025, ketika posisi Bulan berseberangan dengan Matahari sehingga permukaannya memantulkan cahaya penuh ke Bumi. Di Indonesia, momen ini terjadi pada malam hari dan akan berlanjut hingga dini hari Senin, 8 September 2025.
Editor: Dani M Dahwilani