Allied Telesis Kantongi Sertifikat TKDN, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 

JAKARTA, vozpublica.id - Allied Telesis mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 18 produk Switch yang diproduksi di Batam, Indonesia. Langkah ini sebagai dukungan program pemerintah. 

Indonesia menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara untuk mengamankan pasokan switch lokal dan global yang menggunakan kandungan lokal. Ini semua berkat pabrik di Batam. 

Baca Juga

CEO Microsoft Satya Nadella Menyesal Menyerah pada Mobile Phone: Salah Satu Keputusan Tersulit

"Hal ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa,” ujar Regional Director (ASEAN South) - Allied Telesis APAC Pte Ltd Benjamin Teh.

Sertifikat ini juga akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung Teknologi AI di Indonesia. 

Baca Juga

3 Cara Membagi 2 Layar di HP Vivo, Jadi Lebih Multitasking!

Sekadar informasi, Allied Telesis mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) untuk solusi jaringan pintarnya. Dengan adanya sertifikasi TKDN dapat mematahkan stigma yang ada di masyarakat Indonesia belum mampu memproduksi barang IT yang berkualitas. 

“Kami amat senang dan bangga dapat mendukung program pemerintah dengan mendapatkan sertifikasi TKDN, yang mana hal ini merupakan suatu bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi,” ujar Country Lead – PT Allied Telesis Indonesia Beng Santosa.

Allied Telesis juga bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada Tbk yang merupakan sebuah perusahaan manufaktur berbasis di Batam. Dengan kerja sama ini, Allied Telesis dapat memastikan pasokan lokal produk-produknya di Indonesia. PT Sat Nusapersada  sendiri telah lama mengembangkan produk-produk jaringan perusahaan di Indonesia. 

Editor: Dini Listiyani