5 Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia, dari Sinyal 4G hingga Teknik Sosrobahu

JAKARTA, vozpublica.id - Terdapat sejumlah karya anak bangsa yang diakui dunia. Beragam karya yang dihasilkan dari anak bangsa ini mampu mencuri perhatian dunia dan membanggakan negara Indonesia.
Banyak anak bangsa yang karyanya bukan hanya diakui di Indonesia saja, tapi sudah mendunia. Karya tersebut cukup fenomenal, layak untuk dikenang. Karya yang dihasilkan tak hanya berguna bagi sebagian orang, tapi sudah merambah di seluruh dunia.
Penemuan yang satu ini diciptakan oleh Khoirul Anwar, seorang dosen pengajar ITB. Ia memiliki hak paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Hak paten ini yang kemudian menjadi salah satu komponen teknologi 4G yang ada sekarang.
Sempat ada polemik apakah Khoirul Anwar adalah penemu 4G atau bukan, nyatanya Khoirul sudah memberikan penjelasannya bahwa yang ia temukan dan memiliki hak patennya adalah salah satu komponen pembentuk jaringan 4G LTE. Sedangkan untuk membentuknya, 4G sendiri terdiri dari banyak komponen dan instrumen.
Membahas teknologi rasanya kurang lengkap jika melewatkan nama mantan Presiden RI ke-3, B.J. Habibie. Sumbangannya ke Indonesia tak hanya berupa kepemimpinannya dalam pemerintahan, namun juga teori dan metode penerbangan.
Lewat penemuan teknologi ini, Habibie menjadi orang pertama di dunia yang menunjukkan cara bagaimana menghitung keretakan pesawat hingga ke tingkat atom-atomnya.
Teknologi pada bidang konstruksi ini pertama kali diciptakan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo di tahun 1961. Berkat pondasi ini bangunan memungkinkan dibangun di atas struktur tanah yang sangat lunak seperti rawa. Teknologi ini sudah dipatenkan di lebih dari 40 negara. Cukup fantastis, dan layak bangga pada karya orang Indonesia ini.
Itulah daftar karya anak bangsa yang telah diakui dunia. Di masa mendatang, bukan tidak mungkin akan muncul karya baru yang tidak kalah fenomenal.
Pada tahun 1980an, Ir Tjokorda R. Sukawati menerima tantangan dari pemerintah pusat untuk membangun jembatan layang di atas padatnya lalu lintas Ibukota, Jakarta. Jembatan ini rencananya membentang diantara Cawang hingga Tanjung Priok. Insinyur asal Bali tersebut akhirnya mengajukan sebuah gagasan untuk membangun tiang yang sejajar dengan jalur di bawahnya.
Setelah tiang didirikan, struktur lengan dari rancang bangun tersebut yang berbentuk huruf T diputar 90 derajat hingga melintang dan siap digunakan untuk jalan beton di atasnya. Ia juga menggunakan sistem hidrolik sehingga lengan beton seberat 180 ton dapat diputar dengan mudah. Proyek inipun dapat diselesaikan dengan sangat baik dan menuai berbagai pujian dari seluruh kalangan pada waktu itu.
Presiden Soeharto meresmikan jembatan tersebut dan memberi nama dengan sebutan “Sosrobahu” untuk metode rancang bangun yang diciptakan Ir. Tjokorda ini. Sosrobahu sendiri diambil dari nama salah satu tokoh dalam cerita Mahabarata.
Hasil karya anak bangsa yang membanggakan ini kemudian digunakan oleh beberapa negara di dunia. Diantaranya adalah jembatan Seattle di Amerika Serikat dan jalan raya metro Filipina. Temuan ini juga sudah mendapatkan lisensi hak paten dari jepang, Malaysia dan Filipina.