Viktor Gyokeres Ingin Gabung Arsenal, Manchester United dan Juventus Siap-Siap Gigit Jari

LISBON, vozpublica.id – Masa depan Viktor Gyokeres menjadi topik panas di bursa transfer musim panas 2025. Striker tajam asal Swedia ini menjadi buruan sejumlah klub elite Eropa setelah tampil luar biasa bersama Sporting Lisbon sepanjang musim lalu. Kabar terbaru menunjukkan Gyokeres telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Arsenal.
Gyokeres yang kini berusia 27 tahun, telah mencatatkan performa fenomenal bersama Sporting CP. Dalam 52 pertandingan di semua kompetisi musim 2024-2025, ia sukses mencetak 54 gol. Statistik luar biasa ini membuatnya menjadi salah satu striker paling produktif di Eropa, sehingga menarik perhatian klub-klub seperti Juventus, Manchester United, Arsenal, hingga tim-tim dari Arab Saudi.
Namun, laporan terbaru dari jurnalis kenamaan Alex Crook mengungkapkan, sang pemain sudah membuat pilihannya. Dalam pesan pribadi yang ia terima, Crook menyebut, Gyokeres telah memberi tahu keluarga dan orang-orang terdekatnya bahwa ia berharap untuk bergabung dengan Arsenal.
"Saya mendapat pesan sekitar 24 jam yang lalu yang menyatakan Viktor Gyokeres telah memberi tahu teman-teman dan keluarganya dia berharap untuk bergabung dengan Arsenal," ungkap Crook dalam wawancaranya dengan talkSPORT.
Sementara Manchester United juga tertarik dan memiliki Ruben Amorim yang pernah menjadi pelatih sang pemain di Sporting. Namun, Arsenal dinilai punya keunggulan tersendiri. Klub London Utara itu mampu menawarkan kompetisi Liga Champions musim depan serta peluang lebih besar untuk menjuarai liga.
Selain itu, Sporting kabarnya bersikap keras terkait harga sang pemain. Meski sempat beredar kabar klub Portugal itu memasang harga 60 juta + 10 juta euro (sekitar Rp1,225 triliun), direktur olahraga Sporting, Frederico Varandas, membantah hal tersebut. Ia menyatakan Gyokeres tidak akan dilepas dengan harga itu.
“Saya dapat menjamin satu hal: Viktor Gyokeres tidak akan pergi dengan harga 60 juta + 10 juta euro. Dia tidak akan pergi karena saya tidak pernah mengizinkannya, dan permainan yang dimainkan agennya hanya akan memperburuk situasi,” tegas Varandas.