5 Faktor yang Bikin PSIM Yogyakarta Jadi Kejutan Besar di Super League 2025-2026

YOGYAKARTA, vozpublica.id – PSIM Yogyakarta mencuri perhatian di Super League 2025-2026. Berstatus sebagai tim promosi, Laskar Mataram justru tampil percaya diri dan kini bertengger di peringkat kedua klasemen sementara hingga pekan ketujuh dengan torehan 12 poin. Catatan ini membuat banyak pihak terkejut karena sebelumnya PSIM sempat diragukan bisa bersaing di level tertinggi.
Bukan hanya jumlah poin, cara PSIM meraih hasil positif juga patut diapresiasi. Mereka mampu menahan imbang Persib Bandung dan Arema FC, mengalahkan Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo, serta menumbangkan Bali United dengan skor meyakinkan. Fakta itu menegaskan PSIM bukan sekadar tim promosi beruntung, melainkan skuad dengan fondasi kuat yang sedang naik kelas.
PSIM sudah mengoleksi tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan hanya sekali kalah dari tujuh laga. Mereka bahkan belum terkalahkan di laga tandang, sebuah pencapaian yang jarang terjadi bagi tim debutan di kasta tertinggi.
Pelatih Jean-Paul van Gastel menjadi arsitek utama kebangkitan ini. Dia menerapkan strategi fleksibel, berganti dari 4-3-3 ke 4-2-3-1 sesuai lawan yang dihadapi.
“Ya, saya sangat puas. Selain itu, salah satu prinsip saya adalah jika kita bisa menang, kita tidak kalah,” ujar Van Gastel.
Energi pemain muda seperti Cahya Supriadi berpadu dengan pengalaman senior semisal Reva Adi dan Ze Valente. Perpaduan agresivitas dan ketenangan membuat PSIM tampil lebih seimbang dalam menyerang maupun bertahan.