Revolusi Liga Futsal Indonesia: Promosi-Degradasi Dihapus, Klub Wajib Profesional

JAKARTA, vozpublica.id – Federasi Futsal Indonesia (FFI) resmi mengubah wajah kompetisi nasional melalui penerapan sistem liga tertutup berbasis lisensi partisipasi, yang mulai berlaku pada Pro Futsal League (PFL) 2025-2026 dan disusul Women Pro Futsal League (WPFL) 2026.
Revolusi ini tertuang dalam Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025, yang menghapus sistem promosi dan degradasi yang selama ini menjadi bagian integral kompetisi futsal. Sebagai gantinya, klub harus mengantongi Lisensi Partisipasi untuk bisa berlaga di liga profesional.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang FFI dalam membangun ekosistem futsal nasional yang lebih profesional, stabil, dan bernilai secara ekonomi. Klub tidak lagi hanya ditentukan oleh performa di lapangan, melainkan juga harus memenuhi standar manajerial, teknis, finansial, dan legal yang ketat.
“Dengan sistem baru ini, kami ingin memastikan klub peserta dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan memiliki ruang untuk tumbuh dalam jangka panjang,” ujar Sekretaris Jenderal FFI, Perbager Raj.
Untuk musim 2025-2026, PFL akan dihuni maksimal 14 klub, di mana 10 klub teratas klasemen musim 2024-2025 akan langsung mendapat lisensi otomatis. Empat tempat sisanya akan diperebutkan melalui proses evaluasi lisensi oleh FFI. WPFL akan mengikuti sistem serupa dengan kuota awal 10 klub pada musim 2026.