Sektor Otomotif Tertekan di Awal Tahun, Adira Cetak Pembiayaan Rp58,1 Triliun

JAKARTA, vozpublica.id - Di sepanjang kuartal pertama 2024, industri otomotif dihadapkan pada berbagai tantangan, ditandai dengan penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 15 persen (y/y) menjadi 231 ribu unit. Namun, penjualan sepeda motor baru relatif lebih stabil mencapai 1,5 juta unit.
Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila mengungkapkan kondisi tersebut dipengaruhi daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga masih tinggi. Meski demikian, perusahaan dapat menerobos tantangan tersebut dengan meningkatkan market share (pangsa pasar) dan pembiayaan.
“Di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif, Adira Finance membukukan kenaikan kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masing-masing sebesar 8,8 persen dan 5,9 persen dibandingkan 1Q23 sebesar 8,0 persen dan 5,0 persen," ujar Dewa Made Susila dalam keterangan persnya dilansir, Kamis (2/5/2024).
"Sementara itu, pembiayaan baru meningkat sebesar 3 persen menjadi Rp10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp58,1 triliun,” katanya.
Dia mengungkapkan, Adira Finance terus berupaya melakukan ekspansi ke segmen non-otomotif yang mencakup pembiayaan multiguna, durable, dan alat berat. Hingga Maret 2024, perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan non-otomotif sebesar 18 persen menjadi Rp2,3 triliun.