Kisah Pemilik PO Bus Tentrem, Berawal dari Tukang Bubut Panggilan Punya Perusahaan Karoseri Sendiri

Tak memiliki rencana untuk membangun PO bus dan karoseri, Yohan mengungkapkan nama Tentrem sebenarnya sudah dijalankan orang lain. Hanya saja, perusahaan tersebut tidak dikelola dengan baik dan akhirnya diserahkan kepada Tatang Wahyudi.
“Tentrem itu sebenarnya bukan milik kita, sudah ada sebenarnya bus ini. Singkatnya, brand ini dijual ke bapak saya, barulah lebih diseriusin. Pemilik sebelumnya itu sebatas punya, dijalanin tapi bukan satu-satunya usaha dia,” kata Yohan.
Beralih ke tangan Tatang, PO Tentrem hanya menjalani trayek angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Jawa Timur. Pasalnya, persaingan di jalur Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sangat ketat dan memiliki risiko lebih besar.
Meski tak berencana membuka PO bus, keluarga Tatang Wahyudi memang sudah terjun di dunia transportasi darat. Di mana, saat itu sudah memiliki angkutan kota sehingga menurun kepada generasi berikutnya.
“Sebenarnya apa yang dikerjakan oleh papah saya ini merupakan cita-cita dari kakek saya. Kakek saya punya oplet satu, dia bisa jualan buah ke Banyuwangi dan sekitarnya. Akhirnya itu kenapa papah mau punya bus. Sama seperti saya sendiri, yang mau melanjutkan usaha ini,” ujar Yohan.
Saat ini, PO dan karoseri Tentrem dipegang oleh Yohan Wahyudi yang menggantikan sang ayah, Tatang. Di tangannya, saat ini PO bus dan karoseri Tentrem terus berkembang dan masih menjadi pilihan banyak konsumen.
Editor: Ismet Humaedi