Indonesia Krisis Sopir Truk, Punya Skill Tinggi Diincar Negara Lain

Division Head if Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan, harus ada ekosistem pendidikan pengemudi truk. Ini untuk memastikan sopir truk merupakan pekerjaan yang menjanjikan.
“Enggak cuma sekolah (mengemudi), tapi gimana buat kerjaan nyetir truk itu dianggap sebagai pekerjaan yang punya masa depan. Paling tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” kata Attias di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Isuzu sendiri saat ini memiliki program Driving School untuk menciptakan pengemudi truk berkompeten dan berlisensi sesuai kendaraan yang dikendarainya. Selain menambah jumlah pengemudi, tapi juga meningkatkan kemampuannya.
“Peran kami juga yang harus mengangkat. Itu semua enggak cuma sekadar pengemudinya dikasih training, diajarin, itu nggak cukup. Makanya kita semua selalu maunya membuat ekosistemnya, itu harus diangkat (derajat pengemudi),” ujar Attias.
Sebenarnya, ketika bisnis kendaraan niaga membaik, maka para pengemudi bisa kena imbasnya. Truk yang digunakan saat ini makin modern, ongkos kirim bertambah dan pengemudi bisa memiliki pendapatan yang bagus.
Editor: Dani M Dahwilani