Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap! Antam Masih Impor 30 Ton Emas dari Australia dan Singapura
Advertisement . Scroll to see content

TKDN Akan Dilonggarkan, Suzuki Minta Industri Dilibatkan dalam Buat Aturan

Rabu, 30 April 2025 - 13:22:00 WIB
TKDN Akan Dilonggarkan, Suzuki Minta Industri Dilibatkan dalam Buat Aturan
Untuk penyusunan regulasi pelonggaran TKDN, Suzuki meminta pemerintah melibatkan industri dan asosiasi. (Foto: vozpublica.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Industri otomotif Indonesia saat ini sedang gelisah terkait wacana Presiden Prabowo Subianto yang akan melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam menanggapi kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Gaikindo khawatir jika TKDN dilonggarkan Indonesia akan kebanjiran produk impor 

Namun, Prabowo berpendapat penerapan TKDN yang terlalu kaku dapat menurunkan daya saing industri nasional di pasar global. "TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif," kata Prabowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menanggapi itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ikut buka suara. Deputy Managing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, pihaknya saat ini fokus memproduksi kendaraan dalam negeri untuk memenuhi pasar domestik.

"Kalau kami saat ini secara strategi korporasi saya terangkan dulu bahwa kita ini fokus pada produksi lokal untuk pasar domestik. Dalam artian penjualan kami 80 persen dengan menggunakan produk-produk yang kami produksi di dalam negeri," ujar Donny saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).

Donny menyampaikan Suzuki berkomitmen dalam mematuhi aturan LCV (Low Carbon Emission Vehicle). Ini dilakukan untuk memastikan tetap memasarkan mobil ramah lingkungan, harga terjangkau, dan minim perawatan.

Namun, Donny meyakini pemerintah Indonesia memiliki strategi yang baik untuk mempertahankan industri yang sudah lama ada di Tanah Air. Suzuki saat ini memilih untuk memantau arah wacana tersebut.

"Kami percaya pemerintah juga memiliki rencana untuk melindungi investasi yang ada di dalam negeri dan memberikan arahan terbaik untuk produksi produk-produk yang ada Di dalam negeri saat ini," katanya. 

"Jadi kami percaya bahwa pemerintah sudah memiliki rencana dan strategi untuk melindungi investasi yang ada di dalam negeri saat ini. Dan memberikan arahan terbaik untuk produk-produk yang saat ini kami produksi di dalam negeri," ujarnya.

Untuk penyusunan regulasi, Donny meminta pemerintah melibatkan industri dan asosiasi. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang merasa dibebankan dengan aturan baru yang akan keluar nantinya.

"Tekniknya seperti apa kami masih menunggu. Tapi harapan kami sebelum ke sana ya diskusi yuk. Dalam penyusunan, minta tolong untuk dilibatkan industri dan asosiasi supaya kita bisa sama-sama saling membantu kondisi saat ini," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menilai kebijakan tersebut bisa membuat barang impor dengan leluasa masuk Indonesia dan bisa mematikan industri otomotif Tanah Air.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut