Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ditargetkan Rampung Akhir Tahun, Begini Progres Pembangunan Pabrik BYD dan VinFast di Subang
Advertisement . Scroll to see content

Tak Sekadar Jualan, VinFast Komitmen Bangun Kendaraan dan Ekosistem EV di Indonesia

Sabtu, 02 Agustus 2025 - 05:56:00 WIB
Tak Sekadar Jualan, VinFast Komitmen Bangun Kendaraan dan Ekosistem EV di Indonesia
Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto bersama Gita Wirjawan, tokoh pendidikan, pengusaha dan pembawa acara podcast Endgame di GIIAS 2025. (Foto: vozpublica.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id VinFast hadir di Indonesia tidak sekadar menjual kendaraan listrik (electric vehicle/EV), tetapi membangun electric nation. VinFast berkomitmen pada investasi jangka panjang, termasuk pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Tanah Air.

Langkah VinFast ini mendapat apresiasi dari tokoh pendidikan, pengusaha dan pembawa acara podcast Endgame, Gita Wirjawan. Menurutnya, Indonesia memasuki dekade penting transformasi hijau yang didukung oleh iklim investasi yang kuat.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi mencapai Rp1.766 triliun pada 2024, meningkat 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Foreign Direct Investment (FDI) menyumbang lebih dari 52 persen, memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai nilai global dan regional.

“Indonesia berada di titik balik unik dengan bonus demografi yang dapat membantu negara naik kelas dalam dekade mendatang. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, pendidikan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) harus menjadi prioritas agar generasi muda memiliki keterampilan esensial untuk inovasi dan ekonomi hijau," ujar Gita dalam VIN TALKS bertema “Investing in Impact - Catalyzing Indonesia’s Green Economy Through Policy & Private Sector Collaboration” di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Jumat (1/8/2025).

"Dengan stabilitas makroekonomi serta agenda dekarbonisasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan akan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan sekaligus mendorong fase kemajuan berikutnya bagi Indonesia,” katanya.

Dia menuturkan tantangan terbesar Indonesia dalam mengintegrasikan agenda hijau ke kebijakan ekonomi nasional adalah kepastian hukum. “Untuk mencapai Indonesia hijau, investasi modal sangat penting. Namun, untuk menarik investasi ini, harus ada kepastian hukum bagi pelaku industri serta tenaga kerja yang terampil. Setelah dua faktor ini terpenuhi, modal akan datang dengan sendirinya,” ujar Gita.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut