Menjajal Truk Listrik di Kawasan Industri Nikel IMIP Morowali, Seberapa Tangguh?

MOROWALI, vozpublica.id – Nyaris tak ada suara ketika roda-roda truk gahar berwarna hijau muda mulai menggilas jalan beton berlapis debu di area pabrik pengolahan nikel, Morowali, Sulawesi Tengah. Dari kabin pengemudi, deru mesin ibarat angin. Berdesir. Halus.
Pantas bila Bennly, sang sopir, membanggakan kendaraan pengangkut bahan tambang yang dikemudikannya. “Getaran pun tak terasa,” kata pria asal Poso itu kepada iNews.id, Jumat (19/1/2024).
Dalam kecepatan rendah, Bennly tangkas bermanuver. Dimulai jalan lurus, memutar, lalu berjalan mundur. Sayang, laju truk tak sampai keluar area pabrik dan melintas jalan-jalan terjal. Namun, itu cukup untuk sepintas melihat performanya.
“Ini tak kalah dari (truk) solar. Tanjakan juga kuat, enggak ada masalah,” ucapnya, meyakinkan.
Bennly, salah satu pekerja PT Hengjaya Mineralindo, perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki Nickel Industries (NIC) asal Australia. Hengjaya merupakan satu dari 54 pabrik di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Morowali.
Perjumpaan dengan Bennly bagian dari kunjungan para pemimpin media nasional ke jantung hilirisasi nikel Morowali. Selain melihat langsung proses pengolahan ore (bijih) nikel menjadi produk turunan, seperti baja nirkarat (stainless steel), carbon steel dan lainnya, manajemen IMIP mengajak untuk menyaksikan ‘revolusi hijau’ di kawasan industri strategis nasional itu.
Ya, revolusi datang dari truk-truk warna hijau terang yang hilir mudik saban hari di IMIP. Bukan sembarang praoto. Kendaraan tersebut adalah truk listrik. Tepatnya, truk listrik Tsingshan buatan China.
“Sekarang baru 20 unit. Ini dalam tahap uji coba,” kata Managing Director PT IMIP Hamid Mina. Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Operasional Irsan Widjaja dan Direktur Komunikasi Emilia Bassar.
Hamid menerangkan, selama tahap uji coba akan dilihat seberapa tangguh dan efisien truk sebagai kendaraan operasional pengangkut hasil tambang. Proyeksi perseroan, jumlah truk listrik nantinya akan berlipat hingga 400 unit.
“Ini juga bagian dari komitmen untuk mendorong penurunan emisi karbon di IMIP,” ujar Irsan.