Malaysia Salip Indonesia Penjualan Mobil Terbanyak di Asia Tenggara

JAKARTA, vozpublica.id - Malaysia mencatat kinerja penjualan kendaraan roda empat melampaui Indonesia di kawasan Asia Tenggara dalam setahun terakhir. Keberhasilan ini didorong dominasi merek lokal yang kuat di pasar domestik, seperti Perodua dan Proton, yang mampu menguasai pangsa pasar hingga 63 persen.
Berdasarkan data kuartal II tahun 2025, Malaysia berhasil menjual 183.366 unit mobil dengan populasi 34,1 juta jiwa dan pendapatan per kapita 13.395 dolar AS. Sebaliknya, Indonesia yang memiliki populasi jauh lebih besar, yakni 283 juta jiwa dengan pendapatan per kapita 4.919 dolar AS, hanya mampu mencatat penjualan 169.578 unit pada periode yang sama.
Di Malaysia, kontribusi merek lokal terbukti menjadi penopang utama industri otomotif, bahkan mengungguli performa merek global, seperti Toyota dan Honda. Sementara itu, pasar otomotif Indonesia masih didominasi pabrikan asing dari Jepang, Korea, dan China, sehingga pangsa pasar untuk merek nasional belum signifikan.
Pertumbuhan besar juga terlihat pada segmen kendaraan ramah lingkungan. Penjualan kendaraan listrik murni (BEV) di Malaysia meningkat 91 persen secara tahunan hingga mencapai 12.733 unit pada paruh pertama 2025. Kendaraan hybrid juga naik 12 persen dengan total penjualan 17.480 unit di periode yang sama.
Tren positif kendaraan listrik tidak hanya terjadi di Malaysia. Thailand, misalnya, mencatat peningkatan 3,6 persen penjualan BEV pada kuartal II 2025 dengan total 149.501 unit. Secara kumulatif, penjualan kendaraan listrik di Thailand dari Januari–Juni 2025 naik 33 persen menjadi 69.005 unit, mewakili 23 persen dari total penjualan mobil nasional yang mencapai 302.704 unit.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan banyak faktor yang menyebabkan penjualan di Indonesia lesu. Selain kondisi ekonomi, pajak di Indonesia juga lebih tinggi.