Digempur Mobil Listrik China, Hyundai Tetap Pede

JAKARTA, vozpublica.id – Industri otomotif Indonesia saat ini digempur kehadiran merek-merek mobil listrik China. Sebut saja ada Wuling, MG, Chery, Neta dan terbaru BYD.
Hyundai sebagai pelopor mobil listrik di Tanah Air mengaku tak gentar menghadapi kepungan pabrikan asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Mereka menilai justru hal tersebut akan membantu mendorong pasar mobil listrik karena masyarakat akan semakin teredukasi.
Seperti diketahui, Wuling Motors barus saja menambah jajaran mobil listriknya melalui Binguo ev. Kemudian Neta dan ada MG 4 EV. Berikutnya Chery meluncurkan mobil lisrik Omoda E5.
Terbaru ada raksasa mobil listrik China, BYD. Merek mobil listrik yang baru saja menyingkirkan Tesla dalam penjualan global itu memboyong tiga mobil sekaligus, yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal.
Produsen asal China kompak menghadirkan kendaraan listrik dengan harga relatif lebih murah dibandingkan merek lain, termasuk Hyundai. Rata-rata harga mobil listrik yang mereka tawarkan di bawah Rp500 juta. Bahkan, ada yang hanya Rp200 jutaan.
Ini sangat berbeda dengan mobil listrik yang dijual Hyundai, yakni mulai dari Rp700 jutaan. Namun, mereka percaya diri (pede) kehadiran produsen asal China itu akan membuat industri mobil listrik semakin berkembang.
“Sebenarnya kedatangan merek-merek baru itu akan membuat market lebih berkembang. Segmen (mobil) saat ini begitu luas dan saya rasa setiap merek itu sudah menargetkan segmennya,” ujar Chief Marketing Officer of PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin di Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2024).
Budi menegaskan Hyundai tidak khawatir dengan banyaknya mobil listrik asal China yang menawarkan produk dengan harga terjangkau di Indonesia. Menurutnya, Hyundai sudah memiliki citra sebagai brand premium.