Daihatsu Kembali Kenalkan Teknologi Otomotif ke Para Guru

JAKARTA, vozpublica.id - Industri otomotif bergerak sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi dan kenginan pelanggan kendaraan yang aman, nyaman dan ramah lingkungan. Namun, kecepatan teknologi ini sering kali tidak diikuti edukasi semua wilayah di Indonesia, khususnya para pengajar di kalangan guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Otomotif.
Daihatsu merespons kebutuhan edukasi tersebut, dengan menyelenggarakan Program Technical Training for SMK Teacher. Program ini di bawah payung Program Pintar Bersama Daihatsu, dengan tujuan men-sharing teknologi terbaru Daihatsu di bidang otomotif kepada guru-guru SMK di seluruh Indonesia.
Kali ini, program Technical Training for SMK Teacher diadakan di SMK Negeri 1 Bantar Kalong, Tasikmalaya, Jawa Barat dengan jumlah peserta 51 orang.
Dalam program tersebut Daihatsu memberikan kesempatan kepada guru-guru SMK untuk mendalami teknologi terkini, seperti Antilock Brake Sytem (ABS), Airbag, Electric Power Steering (EPS), Multiplex Communication (MPX), Dual VVT-I, e-Throttle dan Immobilizer.
“Kami berharap dengan program Technical Training For SMK Teacher ini, dapat meningkatkan pengetahuan para guru serta siswa-siswi SMK di Indonesia, khususnya teknologi kendaraan Daihatsu terkini,” ujar Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/11/2017).
Salah satu peserta, guru SMK Cendikia Helmi Permana rela menempuh jarak 51 km untuk dapat mengikuti Technical Training for SMK Teacher. Dia berharap ilmu yang didapat bisa ditularkan kepada murid-muridnya.
“Saya merasakan manfaat yang luar biasa dari training ini, banyak ilmu yang saya dapat dan ingin segera saya transfer ke siswa-siswi SMK kami,” tutur guru yang mengajar Produksi Teknik Kendaraan Ringan (otomotif) ini.
Melalui program ini, Daihatsu telah mengedukasi sebanyak 547 guru dari perwakilan 444 SMK di Indonesia. Kegiatan tersebut telah dilakukan di Bandung (42 peserta), Cirebon (62 peserta), Jakarta (80 peserta), Palembang (56 peserta), Medan (31 peserta), Bandar Lampung (61 peserta), Jambi (38 peserta), Bali (45 peserta), Banten (40 peserta), dan Indramayu (41 peserta).
Editor: Dani M Dahwilani