Zulhas Pastikan Udang Ekspor RI Terpapar Zat Radioaktif yang Ditolak AS Aman Dikonsumsi

JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara soal udang ekspor yang ditolak Amerika Serikat (AS) karena terdeteksi terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Dia memastikan udang itu tetap aman dikonsumsi.
Menurut Zulhas, pemerintah telah menetapkan ambang batas 500 becquerel per kilogram (kg). Sedangkan zat radioaktif yang terkandung dalam udang itu hanya 68 becquerel per kg, sehingga aman untuk dikonsumsi.
"Jadi yang itu jelas silakan boleh dimakan, karena batas kita 500, ini hanya 68," kata Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, dikutip Rabu (1/10/2025).
Dia mengatakan, pemerintah akan memusnahkan udang yang terdeteksi mengandung Cs-137 di atas 500 becquerel per kg.
"Kalau yang di atas 500 kita musnahkan. Jadi yang di atas ambang baku kita musnahkan tapi yang di bawah ambang baku layak untuk dikonsumsi," tutur dia.
Sementara itu, Staf Ahli Kemenko Pangan Bara Khrishna Hasibuan menjelaskan sumber kontaminasi berasal dari pabrik baja PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande berdasarkan hasil investigasi awal. Pabrik tersebut memproduksi besi menggunakan bahan baku scrap besi.
Menurut dia, kontaminasi diduga terbawa melalui udara alias airborne.
“Karena sifatnya airborne, kontaminasi bisa terbawa angin. Fasilitas pengemasan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) itu jaraknya tidak sampai dua kilometer dari pabrik baja tersebut,” kata Bara.
Editor: Rizky Agustian