Sekjen Peradi Bersatu Sebut ELA Tak Tepat Dipakai untuk Uji Ijazah Jokowi, Kenapa?

JAKARTA, vozpublica.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Peradi Bersatu Ade Darmawan menyebut penelitian menggunakan error level analysis (ELA) tidak tepat digunakan untuk menguji keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Adapun ELA merupakan metode yang digunakan pakar telematika Roy Suryo dalam penelitiannya.
Ade menjelaskan ELA tidak menguji secara analog. Padahal, ijazah asli Jokowi merupakan bentuk fisik.
"Menurut kami Penelitian Bang Roy itu tidak analog, sementara isinya fisik, analog. Sehingga ELA itu tidak tepat untuk digunakan," kata Ade dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (19/8/2025).
Di dalam uji analog, kata dia, maka sebuah dokumen akan diuji hingga penggunaan kertas bahkan tinta-tintanya. Proses pengujian seperti itulah yang kerap dilakukan oleh laboratorium forensik.
Menurut dia, sebuah dokumen tidak bisa semata-mata diuji berdasarkan garis-garisnya saja. Apalagi dokumen yang diuji hanya bersumber dari gambar semata.
Ade lantas menyinggung gambar ijazah yang diuji oleh Roy tidak dalam posisi tepat. Hal itulah, kata dia, yang akan menyebabkan hasil pengujian tidak tepat juga.