Partai Perindo Sambut Positif Car Free Night Jakarta: Transformasi Kota Sehat dan Manusiawi

Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya memastikan infrastruktur pejalan kaki memadai dari titik transportasi umum ke area CFN. Ia mengingatkan agar tidak ada bottle neck yang memaksa pejalan kaki berjalan di badan jalan yang masih digunakan kendaraan bermotor.
“Evaluasi jalur pejalan kaki penting, terutama dari stasiun atau halte ke titik CFN. Kita ingin ruang publik yang ramah bagi semua, bukan sekadar menutup jalan lalu membiarkan warga bingung aksesnya,” tambahnya.
Pihaknya juga menekankan perlunya sosialisasi intensif kepada pengemudi ojek online (ojol) untuk mencegah konflik dan pelanggaran aturan area CFN. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penyediaan lokasi penjemputan dan pengantaran (drop-off/pick-up) yang terintegrasi dengan sistem aplikasi.
“Kalau ojol bisa diarahkan lewat aplikasi ke titik-titik tertentu, maka praktik masuk sembarangan ke area CFN bisa dicegah. Ini juga menghindari efek domino di mana satu pengemudi masuk, yang lain ikut, dan akhirnya area jadi tidak steril,” ujar Rizki.
Dia juga menegaskan pentingnya memperpanjang jam operasional angkutan umum untuk menyesuaikan dengan waktu CFN.
“Harus didefinisikan dengan jelas jam berakhirnya CFN, dan jam operasional transportasi publik disesuaikan. Ini bukan hanya soal kenyamanan warga, tapi soal efisiensi perencanaan transportasi kota,” tandasnya.
Editor: Rizky Agustian