Menag Luncurkan Seragam Baru Jemaah Haji 2024, Ini Tampilannya

JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan seragam baru untuk jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M. Baju batik untuk para jemaah haji tersebut bermotif Sekar Arum Sari.
Seragam ini merupakan batik yang dipilih melalui Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia yang digelar sejak Agustus 2023. Sayembara ini dimenangkan Sony Adi Nugroho, satu dari 10 finalis sayembara.
Sementara sembilan finalis lainnya, yaitu Ahmat Filasuf (Motif Ksatria Bhakti Imani), Bagio Wijaya (Motif Sketsa Bunga, Gunung Wayang dan Burung Garuda), Bayu Aria Widhi Kristanto (Motif Sayap Kebangsaan), Deki Sandi Herdianto (Motif Attara Jagat Marjan).
Kemudian Ernas Juliasta (Motif Batik Puspa Bangsa Puspa Pesona), Saftiyaningsih Ken Atik (Motif Mahaj), Satya Wiragraha (Motif Indonesia Berkah), Sania Sari (Motif Harmoni Semesta) dan Tri Asayani (Motif Khidmat Nusantara).
“Malam ini kita meluncurkan batik baru untuk jemaah haji. Kita tahu, jemaah haji bukan hanya spiritual saja, mereka juga sekaligus menjadi duta, sepantasnya pakaian yang akan digunakan adalah pakaian yang mewakili Indonesia,” ujar Gus Men sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas saat memberi sambutan pada acara yang digelar di HR Rasjidi, Jakarta, pada Selasa (12/12/23) malam.
“Bagi yang memenangkan sayembara, tentu ada apresiasi, yaitu Rp78 juta, Tapi yang paling penting, Insya Allah juga yang buat dan mendesain mendapat amal soleh dari batik yang digunakan oleh para Jemaah,” katanya.
Gus Men menjelaskan, batik tak sekadar fashion, namun juga identitas bangsa Indonesia. Karena itu penting jika batik yang diluncurkan adalah batik yang mewakili dan menjadi identitas bangsa.
“Batik bukan sekadar fashion, oleh UNESCO juga ditetapkan sebagai warisan tak benda dan ciri Indonesia. Di Forum G20 pimpinan negara juga menggunakan batik saat gala dinner. Karena itu kita patut berbangga memiliki batik,” ucapnya.
Batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun serta burung garuda. Motif ini mengambil filososfi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan dan rendah hati.