Konferensi Internasional untuk Palestina Digelar di Bandung, Ini Filosofinya

BANDUNG, vozpublica.id – Lebih dari 400 aktivis, jurnalis, dan pejabat publik, dan tokoh perempuan mancanegara menghadiri Konferensi Internasional untuk Palestina yang digelar di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Minggu (25/5/2025). 

Kota Bandung dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena nilai historisnya sebagai tempat pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 dan lahirnya Dasar Sila Bandung.

Baca Juga

Siapa Thomas Jacob Sanford? Mantan Marinir yang Membakar Gereja di AS

Semangat anti-penjajahan yang menjadi ruh KAA dihidupkan kembali dalam forum ini, sebagai pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina adalah bagian dari perjuangan global untuk keadilan dan hak menentukan nasib sendiri.

Konferensi oleh Komisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsha (KPIPA) ini menjadi titik temu solidaritas internasional sekaligus wadah bersikap dan menyuarakan dukungan bagi kemerdekaan Al-Quds dan Palestina.

Baca Juga

Daftar Konflik Pemerintahan Trump dengan Universitas Harvard Imbas Demonstrasi Pro-Palestina

Ketua panitia konferensi Ir Maryam Rachmayani Yusuf STh MM mengatakan, misi utama konferensi ini tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga bentuk nyata solidaritas dan komitmen terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Hotel tempat kita menyelenggarakan konferensi pada hari ini ikut menjadi saksi bisu sejarah terselenggaranya KAA 70 tahun silam. Dalam kurun waktu setelahnya, negara-negara Asia Afrika telah meraih kemerdekaan, namun hanya Palestina yang menjadi satu-satunya negara peserta KAA yang belum merdeka. Ini, tanggung jawab kita bersama,” kata Maryam.