Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fornas 2025 NTB, AHY Terkejut Peserta Lansia Kayuh Sepeda dari Lahat ke Lombok
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Marco dan Elza Menaklukkan Dunia dengan Sepeda demi Mengejar Mimpi

Minggu, 10 Agustus 2025 - 17:26:00 WIB
Kisah Marco dan Elza Menaklukkan Dunia dengan Sepeda demi Mengejar Mimpi
Pasangan Marco asal Italia dan Erza dari Prancis mengayuh sepeda melintasi 16 negara demi mengejar mimpi keliling dunia. (Foto: vozpublica)
Advertisement . Scroll to see content

LAMPUNG UTARA, vozpublica.id – Kisah petualangan Marco, pria asal Italia, dan Elza, wanita asal Prancis, yang meninggalkan zona nyaman mereka demi mengejar mimpi berkeliling dunia dengan sepeda patut jadi inspirasi. 

Kisah inspiratif mereka dibagikan di Jambore Daerah 3 Federalist Lampung, di Lembah Bambu Kuning, Desa Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, Minggu (10/08/2025). 

Empat tahun lalu, di sebuah sudut kota di Yunani, Marco, seorang konsultan pertanian, dan Elza, seorang pekerja sosial, membuat keputusan berani. Mereka menjual rumah, mobil, dan seluruh aset mereka, lalu meninggalkan pekerjaan mapan untuk memulai petualangan tanpa rencana pasti. 

“Kami tidak membuat rencana detail. Kami hanya mulai mengayuh dari kilometer pertama, lalu kedua, dan seterusnya,” ujar Marco sambil tersenyum.

Perjalanan Melintasi 16 Negara

Dari Yunani, mereka mengayuh sepeda melintasi jalur-jalur Eropa dan Asia, melewati hutan, pegunungan, gurun, hingga kota-kota tua di 16 negara. Perjalanan panjang ini akhirnya membawa mereka ke Indonesia melalui Dumai, Riau. 

Meski melelahkan bagi sebagian orang, bagi Marco dan Elza, setiap tanjakan, peluh, dan rintangan adalah bagian dari petualangan yang tak ternilai. 

Di Sumatera, mereka menemukan keindahan alam yang memukau, keramahan penduduk, dan cita rasa kuliner yang memanjakan lidah. 

“Kami lebih suka jalan kecil di desa daripada jalan besar. Selain menghindari macet, kami bisa melihat keindahan alam dan bertemu banyak orang yang ramah,” kata Elza.

Setiap persinggahan menghadirkan cerita baru: dari secangkir kopi yang ditawarkan warga, tawa anak-anak yang mengikuti mereka bersepeda, hingga percakapan hangat di beranda rumah penduduk.

Cuaca ekstrem, jalur menanjak yang menguras tenaga, hingga tiga kali berganti sepeda tidak menyurutkan semangat mereka.  “Setiap kendala adalah pengalaman berharga. Itu bagian dari petualangan,” ungkap Marco.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut