Kasus Keracunan MBG Terjadi di Berbagai Daerah, BGN Akui Kurang Pangawasan

JAKARTA, vozpublica.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui kurang pengawasan atas kasus keracunan Makan Bergizi Grartis (MBG) di berbagai daerah. BGN memutuskan menutup 40 dapur imbas kasus tersebut.
BGN mengultimatum agar para mitra dapur segera memiliki sertifikat. Menurut Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, kasus keracunan terjadi karena banyak mitra tidak mengikuti standar operating procedure (SOP). Bahkan, jumlahnya mencapai 80 persen.
"Bahwa kejadian belakangan 80 persen adalah karena SOP yang tidak dipatuhi oleh mitra maupun oleh tim kami sendiri dari dalam tim kita ada Kepala SSPG, ahli gizi, akuntan tetapi kesalahan yang tidak kita timpakan pada mereka. Berarti kami masih kurang lagi pengawasannya ya sudah lah," ujar Nanik di kantor BGN, Jumat (26/9/2025).
Pihaknya pun memutuskan untuk menutup 40 dapur milik mitra sementara. Hal itu sampai dengan penyidikan selesai dilakukan.
"Sampai sore kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata nggak jalankan SOP dan jadi penyebab terjadinya insiden ketahanan pangan. Dari 45 dapur, 40 dapur dinyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan sampai semuanya penyidikan, investigasi selesai dilakukan," katanya.