Akibat sistem ini, stok yang dikuasai langsung oleh Antam hanya maksimal 30 persen. Stok ini didistribusikan langsung ke 15 butik Antam di seluruh Indonesia.
Selain itu, kelangkaan ini diperparah oleh terhambatnya proses sourcing emas. Untuk memenuhi kekurangan, Antam harus mengimpor.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, impor sulit dilakukan. Sementara itu, tidak ada aturan yang mewajibkan perusahaan tambang lokal untuk menjual emasnya ke Antam.
"Bagaimana caranya itu bisa terpenuhi? Dengan sourcing tadi Pak, kita sudah beberapa bulan ini kan tidak bisa impor dulu, sementara impor tidak bisa, dalam negeri tidak ada yang mau jual Pak, bahan baku kami kan susah," keluhnya.
Dengan demikian, Ardianto menekankan, jika bahan baku (emas) berhasil diamankan (secured), Antam dapat mempercepat proses produksi dan distribusi, sehingga kelangkaan di pasar bisa teratasi.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku