Beathor Suryadi Beberkan Awal Mula Dugaan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka

JAKARTA, vozpublica.id - Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi menjelaskan awal mula kabar dugaan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.
Beathor menuturkan dugaan ijazah palsu tersebut muncul dari dua hal. Pertama, dari pernyataan Bambang Tri Mulyono, yang pernah dipenjara dengan kasus yang masih ada kaitannya dengan ijazah Jokowi.
Kedua, adanya informasi dari mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sofian Effendi bahwa tidak pernah ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.
"Kan dikasih tahu, ada dua yang kita mau pegangkan. Pertama dari keyakinan kita apa yang disebut oleh Bambang Tri bahwa Jokowi tidak punya ijazah. Kedua, kita dapat informasi pernyataan dari Rektor UGM Pak Sofian Effendi, bahwa tidak pernah ada yang namanya Jokowi di Fakultas Kehutanan itu," kata Beathor dalam wawancara eksklusif dengan vozpublica, Rabu (19/6/2025).
Dia menyebut, atas dasar kedua keterangan itu lah pihaknya langsung memastikan kabar keaslian ijazah Jokowi.
"Dari situ kita langsung melacak lagi jadi melacak bahwa pernyataan dari tim Solo bahwa mereka tidak punya dokumen untuk dibawa ke KPU. Dari situ dibentuk, dibikinlah di Jakarta," ucapnya.
Beathor menerangkan, pencetakan ulang ijazah direncanakan dalam sebuah pertemuan antara tim Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta. Dari pihak Solo, ada tiga orang, David, Anggit, dan Widodo. Sementara, kader PDIP DKI Jakarta, di antaranya Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.