4 Contoh Teks Pidato Berbakti Kepada Orang Tua

JAKARTA vozpublica.id – Empat contoh teks pidato berbakti kepada orang tua akan diuraikan dalam artikel ini. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Untul lebih jelasnya, berikut adalah empat contoh teks pidato berbakti kepada orang tua yang bisa kamu jadikan acuan. Pidato dengan berbakti kepada orang tua bisa digunakan untuk acara di sekolah, atau acara lomba pidato.
Mari simak empat contoh teks pidato berbakti kepada orang tua yang dikutip dari berbagai sumber, Kamis (24/8/2023).
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat pagi guru-guru dan teman-teman yang sangat saya cintai.
Pertama-tama marilah sama-sama kita mengucapkan syukur atas nikmat yang telah Allah SWT limpahkan pada kita semua hingga kita bisa berada di sini.
Di pagi yang sangat cerah ini, izinkan saya yang akan membawakan pidato dengan tema berbakti kepada orang tua. Adapun pidato saya kali ini akan terdiri dari tiga pokok bahasan yang sangat penting. Pokok bahasan pertama, yakni tentang jasa kedua orang tua, sedangkan pokok bahasan yang berikutnya adalah alasan mengapa kita harus berbakti. Sedangkan untuk pokok bahasan yang terakhir adalah cara-cara berbakti pada orang tua.
Seorang ibu telah berjasa mengandung kita selama 9 bulan dan juga berjasa melahirkan kita ke dunia dengan rasa sakit yang luar biasa. Bukan hanya itu saja teman-teman sekalian, setelah susah payah mengandung dan melahirkan, seorang ibu juga sangat lelah dalam merawat anaknya. Besar sekali jasa seorang ibu dan tentu saja tidak bisa dibalas dengan harta apapun yang kita miliki.
Seorang bapak juga sangat berjasa dengan telah memberi kita nafkah dengan hasil cucuran keringatnya. Tidak jarang bapak kita harus menahan sakit akibat kesusahannya dalam memenuhi kebutuhan kita. Pengorbanan seorang bapak juga tidak bisa kita pandang sebelah mata saja teman-teman sekalian. Tanpa perjuangan dari bapak kita, rasanya tidak mungkin kita bisa berdiri di sekolah yang kita cintai ini.
Di samping alasan itu, kita juga harus berbakti kepada orang tua arena Tuhan yang telah memerintahkan kita untuk berbakti tanpa alasan. Sebagai hamba yang taat pada Tuhan, sudah seharusnya kita melakukan apapun yang Tuhan perintahkan kepada kita semua. Salah satu perintah Tuhan yang sangat jelas adalah berbakti kepada orang tua.
Turutilah segala nasihat dan perintah orang tua kita selagi nasihat dan perintah itu adalah yang baik-baik. Selain itu, cara berbakti yang paling mudah adalah dengan selalu mendoakan orang tua kita. Doakan mereka selalu, setiap saat dan juga setiap waktu kesempatan yang ada, dengan berdoa mudah-mudahan kita masuk sebagai anak yang berbakti.
Mulai sekarang, tidak ada lagi alasan untuk tidak berbakti kepada ibu dan bapak di rumah. Jadilah anak yang berbakti dengan menyenangkan hati orang tua sepenuhnya.
Demikianlah pidato singkat saya dan saya harus undur diri dari bapak ibu guru dan juga teman-teman semuanya.
Selamat siang semuanya, salam bakti pada orang tua
Waalaikumsalam wr. wb.
Asalammualaikum wr. wb.
Pertama-tama dan paling utama, marilah kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesehatan serta kesempatan untuk berbuat baik, termasuk terhadap ibu. Tak lupa shalawat dan salam kita curah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga hari kiamat.
Hadirin yang saya hormati!
Ibu adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia ini, dan karena ibu jugalah maka saya dan kalian ada. Karena ibu, kita bertumbuh hingga seperti saat ini. Marilah sejenak kita tengok ke belakang, sebelum kita dilahirkan ke dunia ini, ibu kita mengandung kita selama 9 bulan.
Ibu mempertaruhkan nyawanya sembari menahan rasa sakit yang begitu dahsyatnya hanya demi untuk melahirkan kita. Kurang-lebih dua tahun ibu menyusui kita tanpa kenal waktu. Siang beliau jadikan malam, karena semalaman tak bisa nyenyak tidur. Malam pun dijadikannya siang, karena beliau terusik dengan suara rengekan dan tangisan kita saat kecil.
Beranjak ke masa kanak-kanak, tak jarang harus membuat ibu bingung mencari kita yang keasyikan bermain. Tak jarang pula ibu harus menanggung malu karena ulah usil kita terhadap anak tetangga dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, ibu pun harus menanggung berbagai beban selama kita sekolah. Seragam kita kotor, ibu yang mencucikan. Seragam kita hilang, ibu yang mencarikan. Seragam kita sobek, ibu yang menjahitkan.
Hadirin yang berbahagia!
Sungguh begitu besar jasa ibu kepada kita. Sehingga walaupun kita membalas jasa-jasa itu dengan menggendong ibu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, itu belum cukup. Maka cukuplah kiranya kita membalas jasa ibu dengan cara mencukupkan keperluan hidupnya. Kita benahi rumahnya, kita lengkapi perabotannya, kita tanggung belanjanya, dan kita perhatikan kesehatannya.
Tetapi pertanyaannya, mampukah kita melakukannya? Semoga saja iya, tetapi jika tidak mampu melakukan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya.
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh berupaya membahagiakan ibu kita dengan berbuat yang terbaik kepada beliau, setidaknya, senantiasa mendoakan beliau agar dimudahkan segala urusannya, dimurahkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dan diberkahkan hidupnya. Amin.
Dan janganlah sekali-kali kita menyakiti beliau karna surga terletak di bawah telapak kaki ibu. Maksudnya, kita tidak akan mungkin masuk surga apabila ibu tidak meridai kita.
Hadirin yang berbahagia!
Ini saja yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato singkat ini dapat memotivasi kita menjadi anak yang shaleh dan berbakti kepada kedua orang tua, utamanya ibu. Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf jika ada kekhilafan.
Wasalamualaikum wr.wb.
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad SAW.
Yang terhormat bapak kepala sekolah, bapak dan ibu guru, dan rekan-rekan sekalian.
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua. Kita pun menyadari bahwa orang tua rela bekerja siang dan malam untuk memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.Karena itu saat ini ijinkan saya untuk menyampaikan ceramah singkat tentang orang tua.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan.
Allah yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan, perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al-Quran digandengkan dengan perintah untuk bertauhid sebagaimana firman-Nya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al Isro’: 23)
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya mulyakan.
Oleh karena itu saya mengingatkan, janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua.
Wahai saudaraku, Rasulullah menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.
Waalaikumsalam wr. wb.