10 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Terpopuler, Sarat Pesan Moral

JAKARTA, vozpublica.id - Dongeng sebelum tidur untuk anak bisa membantu sang buah hati agar bisa tidur lebih nyenyak. Selain itu, banyak manfaat yang didapat anak dari dongeng, seperti memahami pesan moral dalam cerita serta mengembangkan imajinasinya.
Berbagai jenis dongeng dapat dibacakan, seperti dongeng fabel, cerita rakyat, legenda, dan lain-lain. Dongeng tidak hanya menghibur, tetapi juga dapat memberikan pesan moral yang bermanfaat bagi anak-anak.
Meskipun dongeng tidak menggambarkan realitas, dongeng tetap dapat memberikan manfaat bagi perkembangan anak-anak. Secara tidak langsung, anak-anak akan memahami pesan moral dari dongeng dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini contoh dongeng populer sebelum tidur untuk anak dikutip dari berbagai sumber, Jumat (8/12/2023).
Alkisah, seekor burung bangau tengah berdiri di sebuah sungai. Di sungai tersebut ia sedang mencari makanannya, yaitu ikan. Namun, berbeda dari bangau lainnya, ternyata ia memang dikenal memiliki sifat yang tinggi hati.
Melihat ikan-ikan yang melimpah di sungai tersebut, membuatnya merasa bahwa ikan besarlah yang pantas ia makan. Sementara, ikan-ikan kecil tak dihiraukannya.
"Ah, hari ini aku tidak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya si Bangau dengan angkuh.
"Lagipula, ikan dengan ukuran kecil seperti itu tidak pantas dimakan oleh burung bangau yang anggun sepertiku."
Tak lama kemudian datanglah seekor ikan yang berukuran sedikit lebih besar dari ikan lainnya. Namun dengan sifat angkuhnya, ia pun tetap tak menghiraukannya dan berharapa bahwa ia akan mendapatkan ikan yang lebih besar.
"Ah, tidak, aku tidak akan merepotkan diri sendiri hanya untuk membuka paruh dan memakan ikan tersebut, meski lebih besar dari ikan lainnya," ujar Si Bangau.
Tak lama kemudian, sore hari pun tiba. Matahari mulai meninggi, dan ikan-ikan yang berenang di sungai dangkal pun berenang ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Karena kesombongannya, Si Bangau pun tak mendapatkan ikan yang diharapkannya hingga sore harinya.
Si Bangau pun terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai untuk menuntaskan rasa laparnya.
Cerita tentang burung bangau yang angkuh ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap tinggi hati. Sebab, sifat tersebut hanya akan merugikan diri sendiri maupun orang lain di kemudian hari.
Dongeng ini mengisahkan tentang seekor kelinci yang sombong. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang dengan kemampuan berlari paling cepat. Karena kesombongannya tersebut, suatu hari ia pun menantang kura-kura untuk lomba lari.
Kura-kura yang rendah hati itu pun menerima ajakan Si Kelinci tanpa tahu maksud buruk di belakangnya.
Si Kelinci sudah sangat yakin akan menang. Dengan semangat tinggi, ia mengabarkan ke seluruh penduduk hutan bahwa ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Ia juga menyuruh seisi hutan untuk melihat kemenangannya dengan penuh kesombongan.
Di hari perlombaan, Si Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan, kura-kura yang berjalan lambat terus berlari sebisa mungkin mengejar kelinci, namun dengan lebih santai.
Mendekati garis finish, Si Kelinci yang sombong memilih untuk tertidur sejenak di bawah pohon. Ia begitu yakin bahwa kura-kura tidak mungkin menyusulnya.
Namun, Si Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia rencanakan. Akhirnya, kura-kura pun menyusul dan memenangkan perlombaan tersebut.
Pesan moral dari cerita ini adalah seseorang tidak boleh meremehkan kemampuan siapapun. Jadi, Si Kecil bisa ditanamkan nilai untuk tetap tekun jika ingin memperoleh kemenangan.
Di sebuah hutan, hiduplah seekor tikus yang sangat jahil. Suatu hari, Si Tikus jahil tersebut tengah mengerjai Si Singa yang sedang tidur pulas. Si Tikus pun membangunkan Si Singa.
Tanpa disangka, Si Singa yang tengah tidur nyenyak pun sangat marah. Si Singa pun menangkap Si Tikus dan hendak memakannya. Namun, Si Tikus langsung menangis sambil memohon-mohon agar Si Singa memaafkannya.
Si Singa pun berbesar hati untuk memaafkan dan melepaskan Si Tikus. Sambil sedikit ketakutan, Si Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan Si Singa suatu hari nanti.
Beberapa hari kemudian, Si Singa tertangkap jerat yang dipasang oleh para pemburu. Si Singa pun merasa sangat ketakutan akan dibunuh sambil menangis semalaman.
Mendengar tangis Si Singa, Si Tikus pun menghampiri. Ia melihat Si Singa yang pasrah sudah diam di dalam jerat tak berdaya.
Teringat akan kebaikan Si Singa, Si Tikus pun menggerogoti jaring tersebut hingga putus untuk membantu melepaskannya. Singa pun terbebas. Sejak saat itu, Si Singa dan Si Tikus pun bersahabat.
Pesan moral dari cerita ini adalah agar Si Kecil mengerti untuk tidak melupakan kebaikan orang lain. Bahkan, sebagai manusia, kita tidak perlu sungkan untuk membalas kebaikan tersebut.
Kisah ini menceritakan tentang seekor Kancil yang dikenal sebagai binatang cerdik di sebuah hutan.
Suatu hari, Si Kancil ingin menyebrangi sungai untuk mencari makanan di daratan sebelah. Namun, jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang pun rusak terkena badai yang terjadi semalam. Kancil yang kebingungan pun tiba-tiba memiliki ide.
Ia mencari Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan rasa takut, Si Kancil mendekati Pak Buaya. Tak disangka, Pak Buaya yang melihat Kancil malah menerkam kakinya
Kancil berteriak kaget dan memohon untuk tidak memakannya sekarang.
Si Buaya berhenti menggigit Si Kancil dan berkata, "Kenapa memangnya? Aku sangat lapar dan kamu terlihat sangat enak."
Kancil kemudian memohon untuk memberinya waktu beberapa jam untuk menggendutkan tubuh terlebih dahulu agar daging yang bisa dimakan menjadi lebih banyak dan Pak Buaya bisa lebih puas memakannya.
"Tidak, kamu pasti mau menipuku dan melarikan diri," tolak Pak Buaya.
"Aku berjanji, Pak Buaya. Bapak bisa memanggil teman-teman yang lain untuk menyantapku nanti. Dengan tubuh yang semakin besar, aku bisa dibagi-bagikan pada kawanan buaya lainnya. Namun, aku harus mencari makanan di seberang karena makanan di sini sudah sangat sedikit. Aku tidak bisa menggendut disini. Ada berapa banyak teman yang bapak punya?" tanya Si Kancil.
"Banyak sekali" ujar Pak Buaya. "Kalau begitu, coba panggil semuanya dan minta mereka berjajar supaya saya bisa menghitungnya. Jadi, aku bisa tahu akan dibagi berapa badan ini setelah gemuk nanti," kata Si Kancil pada Pak Buaya.
Buaya pun menuruti Si Kancil dan memanggil semua temannya. Setelah semua berkumpul dan berjajar, Si Kancil pun menaiki punggung kawanan buaya-buaya itu satu persatu sambil menghitungnya.
Kancil terus menaiki buaya hingga ke seberang sungai, dan berlari secepat mungkin untuk menghindari kawanan buaya tersebut sebelum ia menjadi santapan. Kawanan buaya itu pun merasa sangat bodoh dan menyadari bahwa mereka hanya ditipu oleh Si Kancil. Akhirnya Si Kancil pun berhasil menyeberang dan tidak menjadi santapan buaya-buaya itu.
Dongeng ini menceritakan seorang princess atau putri cantik yang tinggal di sebuah kerajaan. Putri tersebut memiliki rambut merah panjang dan sangat menyukai mawar. Semua orang pun memanggilnya dengan nama Putri Bunga Mawar.
Setiap malam, Putri Bunga Mawar pergi ke balkon. Ia bertepuk tangan dan tak lama seekor burung emas tiba-tiba datang dan hinggap di bahunya. Seketika, rambut Si Putri pun mulai bersinar dengan cahaya merah cemerlang.
Ketika burung tersebut mulai melantunkan sebuah lagu, Putri Bunga Mawar pun ikut bernyanyi. Suara indahnya membuat semua orang di kerajaan tertidur dan bermimpi indah.
Hingga suatu hari, sesuatu yang mengerikan terjadi. Seorang penyihir datang dan mengutuknya. "Abrakadabra, simsalabim, semoga warna mawar redup!" kata penyihir itu. Rambut Putri Bunga Mawar pun langsung berubah menjadi hitam.
Malam itu, Putri Bunga Mawar kembali keluar di balkon dan bertepuk tangan. Tetapi ketika burung emas itu muncul, rambutnya bersinar hitam bukannya merah. Putri Bunga Mawar pun kembali menyanyikan lagu pengantar tidur. Saat semua orang di kerajaan tertidur, mereka malah bermimpi buruk.
Pada hari berikutnya, Putri Bunga Mawar pun merasa sedih dan bertanya kepada burung emas, "Bagaimana aku bisa membuat mimpi rakyat begitu manis lagi hingga fajar menyingsing?"
"Rambut hitam di air mawar," jawab Si Burung Emas.
Meski bertanya-tanya pada nasihat ini, Si Putri Bunga Mawar tetap mematuhinya. Ia mengisi baskom dengan air dan menaburkan kelopak mawar di permukaannya. Kemudian, ia mencelupkan rambutnya ke dalam air mawar, dan warna merah pada rambutnya pun telah kembali.
Penyihir jahat itu sangat marah karena kutukannya patah. Ia memutuskan untuk mengutuknya lagi. Kali ini, sang penyihir mengambil semua bunga mawar di seluruh kerajaan.
"Mari kita lihat bagaimana kamu akan mematahkan kutukanku sekarang!" dia mencibir, dipenuhi amarah.
Sekali lagi, Sang putri pun kembali merasa sedih dan bertanya kepada burung itu, "Katakan, burung emas, bagaimana aku bisa membuat mimpi rakyat begitu manis kembali?" "Rambut hitam di air mawar," jawab burung itu.
"Tapi di mana aku harus menemukan bunga mawar?" "Rambut hitam di air mawar," burung itu berkicau dan terbang menjauh.
Sang putri tidak tahu harus berbuat apa. Ia menangis hebat hingga salah satu air matanya jatuh ke tanah. Pada saat itu, seorang pangeran muda dan tampan datang dan mengeluarkan sebuah kotak kecil beserta sehelai rambut merah dari dalamnya.
Pangeran membungkuk dan meletakkan rambut di atas air mata sang putri. Keajaiban pun terjadi. Tiba-tiba, rambut merah berubah menjadi mawar merah. Sang pangeran mengambil mawar dan membawanya ke sang putri.
Putri Bunga Mawar segera memetik kelopaknya untuk menambah air di baskom. Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam, dan kutukan itu kembali patah.
Kemudian, Raja bertanya kepada pangeran, "Wahai Pangeran, di mana kamu menemukan rambut merah itu?"
"Ketika Putri Bunga Mawar dan hamba sama-sama masih menjadi anak-anak. Hamba mengambil sehelai rambut dari kepalanya sebagai tanda hamba padanya. Sebaliknya, Putri Bunga Mawar juga melakukan hal yang sama kepada hamba, sembari menarik sehelai rambut hamba sendiri."
Mengetahui bahwa kutukannya telah dipatahkan lagi, penyihir tiba-tiba meledak. Sejak saat itu, bunga mawar bermunculan di setiap taman di kerajaan. Setiap malam Putri bunga mawar menyanyikan lagu pengantar tidur yang semua orang tertidur dan bermimpi indah hingga fajar menyingsing.