Topan Ragasa Picu Banjir Bandang di Taiwan, 33 Orang Masih Hilang

HUALIEN, vozpublica.id - Topan terkuat di dunia tahun ini, Ragasa, menerjang Taiwan, Selasa (23/9/2025), menyebabkan 14 orang tewas. Sebelumnya otoritas menyebutkan jumlahnya 17 orang, namun direvisi.
Selain itu pihak berwenang masih mencari 33 orang yang masih hilang, dari sebelumnya 129 orang. Semua korban merupakan warga Kota Guangfu, Hualien.
Topan Ragasa yang memicu hujan deras menyebabkan danau di pegunungan meluap hingga memicu banjir bandang ke Guangfu, bak gelombang tsunami.
Kebanyakan korban hilang merupakan orang lanjut usia yang keberatan mengikuti arahan evakuasi, yakni naik ke lantai atas rumah.
Taiwan biasanya menggelar latihan evakuasi rutin sebelum topan datang, terutama di pesisir timur, guna menekan jumlah korban.
Banyaknya jumlah korban tewas kali ini menimbulkan pertanyaan, apakah perintah evakuasi ke lantai atas sudah tepat atau belum atau apakah ada cari lain yang lebih efektif.
Perdana Menteri Taiwan Cho Jung Tai menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa, dalam rapat Kabinet Kamis (25/9/2025).
"Selain berduka atas para korban, kita harus menyelidiki penyebab kematian, sebagian besar terjadi di lantai satu," ujarnya.
Banyak wilayah perdesaan, terutama wilayah timur Taiwan, memiliki populasi lansia cukup besar karena kaum muda pindah ke kota untuk mencari peluang kerja yang lebih baik.
Sebagian besar korban tewas merupakan lansia penyandang disabilitas. Banyak jasad yang ditemukan di lantai 1 rumah.
"Mereka kesulitan berjalan," ujar pejabat pemerintah Hualien, Lin Jung Lu.
Editor: Anton Suhartono