Presiden Iran Tegaskan Negaranya Tak Ingin Bikin Bom Nuklir, Kecam Amerika

TEHERAN, vozpublica.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak ingin membangun senjata nuklir, sebagaimana terus dituduhkan oleh Amerika Serikat (AS), Israel, dan negara-negara Barat lainnya.
Dia juga mengecam upaya yang dilakukan negara-negara Eropa untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran terkait program nuklir damainya.
Tiga negara Eropa yakni Inggris, Prancis, dan Jerman (E3) bulan lalu memberikan suara di Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Alasannya, Iran dianggap melanggar kesepakatan nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani pada 2015. Perjanjian itu bertujuan membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.
Setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, Iran meningkatkan pengayaan uranium hingga 60 persen, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan.
“Dengan melakukan itu, mereka mengesampingkan iktikad baik,” kata Pezeshkian, dalam pidatonya di Debat Umum Sidang Umum PBB, New York, Rabu (24/9/2025).
Presiden menuduh negara-negara Eropa tersebut menghindari kewajiban hukum.