Polisi Tembak Mati 19 Demonstran Gen Z di Nepal, Kantor HAM PBB: Selidiki!

KATHMANDU, vozpublica.id - Aksi unjuk rasa generasi muda di Nepal berakhir tragis. Sedikitnya 19 demonstran tewas ditembak aparat keamanan di luar gedung parlemen Kathmandu, Senin (8/9/2025). Tragedi ini langsung memicu kecaman internasional dan desakan penyelidikan dari Kantor HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kerusuhan dipicu kekecewaan atas memburuknya kondisi ekonomi, praktik korupsi yang merajalela, hingga pemblokiran platform media sosial.
“Semua warga Nepal muak dengan korupsi. Semua anak muda pergi ke luar negeri. Jadi, kami ingin melindungi orang muda dan memperbaiki perekonomian negara,” kata seorang demonstran, kepada Reuters.
Korban Tewas di Dua Kota
Dari total korban, 17 orang tewas di Kathmandu dan 2 lainnya meninggal di Kota Itahari. Sejumlah video yang beredar memperlihatkan aparat menembakkan gas air mata, water cannon, bahkan peluru tajam untuk membubarkan massa.
Kantor HAM PBB menyatakan keterkejutan atas jumlah korban jiwa yang begitu besar. Lembaga itu menegaskan adanya laporan penggunaan kekuatan yang berlebihan seraya mendesak pemerintah Nepal melakukan penyelidikan independen serta transparan.
“Penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa yang tidak menimbulkan ancaman langsung berupa kematian atau luka serius merupakan pelanggaran berat hukum internasional,” tegas Amnesty International dalam pernyataan resminya.