Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waduh, Menlu Ukraina Serukan Deklarasi Perang Rusia Vs NATO
Advertisement . Scroll to see content

Panas! Rusia-Belarusia Latihan Perang di Perbatasan Ukraina, NATO Siaga

Selasa, 26 Agustus 2025 - 10:47:00 WIB
Panas! Rusia-Belarusia Latihan Perang di Perbatasan Ukraina, NATO Siaga
Latihan Zapad-2025 Rusia-Belarusia tak hanya membuat resah Ukraina, tapi juga memicu kewaspadaan NATO (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, vozpublica.id - Situasi keamanan Eropa Timur kembali memanas. Rusia dan Belarusia akan menggelar latihan perang besar-besaran di perbatasan Ukraina pada 12-16 September mendatang. Latihan gabungan bertajuk Zapad-2025 ini diperkirakan menjadi salah satu yang terbesar sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari 2022.

Langkah tersebut memicu kemarahan Kiev. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina menuding Belarusia berusaha membantu Rusia dalam perang dan memperingatkan Minsk agar tidak melakukan provokasi yang bisa memperburuk konflik.

“Kami memperingatkan Minsk agar tidak melakukan provokasi gegabah dan mendesak untuk menahan diri agar tidak mendekati perbatasan serta tidak memprovokasi Pasukan Pertahanan Ukraina,” bunyi pernyataan Kemlu Ukraina, dikutip dari RT, Selasa (26/8/2025).

NATO Ikut Panas

Latihan Zapad-2025 tak hanya membuat Kiev resah, tapi juga memicu kewaspadaan NATO. Polandia, yang berbatasan langsung dengan Belarusia, berencana mengerahkan 30.000 tentara ke perbatasan sebagai respons, namun dibungkus dengan dalih menggelar latihan rutin.

Menteri Pertananan Belarusia Viktor Khrenin menuding NATO sengaja mencari alasan untuk melakukan latihan tandingan.

Bagi aliansi Barat, pengerahan militer Rusia dan Belarusia di dekat Ukraina menjadi ancaman nyata bagi stabilitas kawasan.

Rudal Hipersonik Oreshnik Ikut Dikerahkan

Khrenin menyebut latihan tahun ini mencakup operasi kontra-sabotase, perang drone, perang elektronik, serta serangan umum. Yang paling mencolok, Rusia berencana menembakkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik.

Rudal itu pertama kali diuji pada November 2024 saat menghantam fasilitas militer Ukraina Yuzhmash di Dnipro. Pejabat Rusia mengklaim daya rusaknya setara dengan senjata nuklir berdaya ledak rendah, menjadikannya elemen penting dalam pencegahan strategis Moskow.

“Ini adalah elemen penting bagi pencegahan strategis kita. Seperti yang dituntut kepala negara, kita harus siap menghadapi apa pun,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut