Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ada Intervensi Donald Trump, UEFA Tunda Keputusan Sanksi Israel
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu Diyakini Tak Akan Setujui Gencatan Senjata di Gaza, Ini Alasannya

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:15:00 WIB
Netanyahu Diyakini Tak Akan Setujui Gencatan Senjata di Gaza, Ini Alasannya
Benjamin Netanyahu diyakini sengaja memperpanjang perang di Gaza dan menolak usulan gencatan senjata apa pun (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, vozpublica.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diyakini sengaja memperpanjang perang di Jalur Gaza demi menyelamatkan karier politik dan kasus hukumnya di dalam negeri. Oleh karena itu dia akan menolak proposal gencatan senjata usulan dari mana pun. 

Mahmoud Al Habbash, penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menilai Netanyahu tidak menginginkan gencatan senjata di Gaza, melainkan melanjutkan perang. 

"Dari sudut pandangnya (Netanyahu), setiap jeda atau penghentian perang hanya semakin mendekatkan kepergiannya dari panggung politik Israel, karena hal itu akan membuka pintu bagi akuntabilitas hukum dan peradilan," kata Al Habbash, kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, dikutip Kamis (21/8/2025).

Netanyahu menghadapi kasus korupsi yang sudah bergulir sejak 2019. Bahkan selama perang di Gaza pada tahun ini, Netanyahu masih menjalani sidang kasusnya.

"Ini bukan hanya soal perang, tapi juga tentang korupsi, yang telah dituduhkan kepada Netanyahu berkali-kali. Dia memandang perang sebagai penyelamatnya, itulah sebabnya dia mendorong eskalasi lebih lanjut," ujarnya.

Al Habbash menegaskan, mengakhiri perang di Gaza dengan cara apa pun merupakan prioritas Pemerintah Otoritas Palestina. Oleh kerena itu pemerintah berupaya menangkis segala pembenaran dan dalih Netanyahu untuk melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut