Fantastis! Segini Kerugian Thailand dan Kamboja jika Pertempuran Berlanjut

BANGKOK, vozpublica.id - Para pengamat memperingatkan pertempuran perbatasan Thailand dan Kamboja yang berkepanjangan bisa menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari 60 miliar baht atau Rp30 triliun lebih hanya dalam sebulan. Nilai kerugian ekonomi tersebut dialami kedua pihak, dengan Thailand pihak yang paling parah.
Kedua negara menyepakati gencatan senjata dalam perundingan di Malaysia, Senin (28/7/2025) dan berlaku pada tengah malam di hari yang sama.
Namun jika pertempuran berlanjut, kerugian terbesar dirasakan di sektor perdagangan, lapangan kerja, dan pariwisata kedua negara.
Ekonomi senior Thailand Aat Pisanwanich, seperti dikutip dari The Nation, mengatakan negaranya diperkirakan menderita kerugian 45,225 miliar baht (sekitar Rp23 triliun) per bulan, sementara Kamboja 15,337 miliar baht (sekitar Rp7,8 triliun).
Kerugian di pihak Thailand meliputi ekspor melalui perdagangan perbatasan yakni mencapai 20,567 miliar baht. Selain itu aktivitas bisnis di beberapa provinsi yang berbatasan dengan Kamboja akan mengalami kerugian senilai 24,657 miliar baht.
Belum lagi sekitar 7.980 orang akan kehilangan pekerjaan dampak dari konflik ini.
Secara total, Thailand akan menderita kerugian ekonomi setara dengan 45,225 miliar baht atau sekitar 0,25 persen dari PDB.
Sementara untuk Kamboja, lanjut Aat, situasinya bisa lebih parah di bidang ketenagakerjaan. Diperkirakan 185.752 orang akan kehilangan pekerjaan. Kerugian pendapatan yang diakibatkannya akan mencapai 15,337 miliar baht atau 1,1 persen dari PDB Kamboja.