JENEWA, vozpublica.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Eropa sebagai wilayah dengan epidemi HIV yang tumbuh paling cepat di dunia. Padahal, semua instrumen untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut dan penyebarannya sudah tersedia di sana.
“Ironisnya, WHO Wilayah Eropa memiliki epidemi HIV dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Sebanyak 50 persen orang di Wilayah Eropa terlambat menerima diagnosis, mereka telat datang ke layanan kesehatan, dan kami tidak dapat menjangkau mereka lebih awal,” ungkap Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, Jumat (1/12/2023).

Trump Kucurkan Rp3,8 Triliun untuk Lebanon agar Lucuti Senjata Hizbullah
“Trennya tidak berubah selama 10 tahun. Di sejumlah negara di wilayah kami, tingkat kematian sangat tinggi. Sementara di negara-negara lain, penularan HIV hampir sepenuhnya terhenti,” tulis Kluge dalam sebuah pernyataan.
Dia menuturkan, berkat kemajuan dalam bidang kedokteran, HIV telah berubah menjadi penyakit kronis biasa. Para pasien yang menjalani pengobatan pun kini dapat berumur panjang dan sehat tanpa menularkan virus.

Fakta-fakta HIV-AIDS: Cara Penularan, Tanda, Pengobatan dan Jumlah Penderitanya
Kluge pun mendesak semua pihak, mulai dari para pembuat kebijakan hingga sektor layanan kesehatan dan sektor penjara, agar di tahun mendatang mengadvokasi semua rencana dan program HIV. Dia juga meminta adanya pelibatan kepemimpinan masyarakat serta pendanaan penuh yang berkelanjutan untuk mendukung masyarakat sipil dengan kebijakan yang kuat.
Pada Selasa (28/11/2023) lalu, Program PBB untuk HIV/AIDS menyebutkan bahwa AIDS dapat diberantas sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030. Syaratnya, pemerintah dan para donor harus menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memerangi penyakit tersebut.

Sejarah Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022: Tema dan Sejarahnya
Saat ini, belum ada vaksin yang efektif untuk melawan infeksi HIV. Akan tetapi, terdapat beberapa obat yang dapat mencegah infeksi HIV berkembang menjadi AIDS jika pengobatannya dimulai sejak dini.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku