Diplomasi Taman ala Konjen RI Cape Town, Ngobrol Santai dengan Menkeu Wetern Cape

CAPE TOWN, vozpublica.id - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan (Afsel), terus berbenah menata taman di halaman konsulat serta Wisma Konjen menjadi lebih indah. Upaya tersebut mendapat tanggapan sangat positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Western Cape Diedra Baartman turut memberikan apresiasi. Perempuan yang menggemari tanaman itu mengagumi pertamanan KJRI Cape Town yang dihiasi aneka kembang dan bunga seperti magnolia, maple trees, stelecia, mawar, kaktus, dan protea.
Bahkan saat resepsi diplomatik memperingati HUT ke-79 RI pada 10 Oktober lalu, Baartman hadir paling pertama dan pulang hampir yang terakhir.
Kemudian pada Minggu (20/10/2024) Konjen RI di Cape Town Tudiono beserta istri dan didampingi Koordinator Ekonomi Setyo Hargyanto diundang khusus oleh Baartman untuk tur dan berdiskusi mengenai pertamanan dan lingkungan hidup di Wisma Premiere atau Gubernur. Wisma Gubernur dinamakan Leeuwenhof, berlokasi di lembah Table Mountain, Cape Town.
Rupanya pertamanan yang terkait erat dengan lingkungan hidup menjadi salah satu instrumen diplomasi sangat baik, yakni “Garden Diplomacy” untuk menjalin, memperluas, dan memperdalam hubungan dengan negara mitra.
Terlebih lagi, pemerintah dan masyarakat Afsel memberikan perhatian khusus terhadap pertamanan dengan merayakan Garden Day setiap 20 Oktober. Garden day dimaksudkan untuk mengapresiasi upaya dan ketelatenan para warga Afsel dalam merawat dan mempercantik wilayah-wilayah dengan tanaman hijau.
Sembari berkeliling di area pertamanan, Baartman, didampingi pengelola taman, menjelaskan bahwa wisma Premier Provinsi Western Cape, Leeuwenhof, merupakan salah satu bangunan tertua di Cape Town yang dibangun pada 1693. Sebelumnya digunakan untuk usaha pertanian dan peternakan.
Properti yang luasnya mencapai 2 hektare itu selanjutnya dibeli oleh Pemerintah Provinsi Western Cape pada 1936. Kemudian pada 1994, Leeuwenhof resmi menjadi kediaman Premier Western Cape, setelah penghapusan rejim apartheid di Afsel.
Kompleks Leeuwenhof beserta tanaman yang langka dan indigenous seperti spekboom, pohon ara dan zaitun, yellow-wood merupakan area yang dilindungi.
Leeuwenhof memiliki penataan taman yang terstruktur, seperti pemisahan pohon dan tanaman indigenous untuk memastikan preservasi, tanaman tropis seperti lidah buaya dan pisang, serta taman bunga mawar dan edelweiss yang ditempatka tersendiri.