Demo Rusuh di Filipina, 84 Polisi Luka

MANILA, vozpublica.id - Demonstrasi besar-besaran anti-pemerintah di Filipina berujung ricuh pada Minggu (21/9/2025). Bentrokan dengan aparat dan aksi anarkistis massa menyebabkan sedikitnya 84 polisi luka, 15 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Lebih dari 110.000 orang turun ke jalan di Kota Manila dan Quezon menuntut pertanggungjawaban atas dugaan penyelewengan dana publik dalam proyek infrastruktur pengendalian banjir yang disebut-sebut sebagai proyek “hantu”.
Para demonstran mengenakan pakaian hitam dan putih. Warna putih melambangkan persatuan dan harapan, sementara hitam menjadi simbol perlawanan. Mereka mengecam anggota DPR, kontraktor, serta pejabat pekerjaan umum yang tengah diselidiki pemerintah atas tuduhan menilap dana dalam jumlah besar.
Bentrokan dan Aksi Anarkistis
Polisi memperkirakan sekitar 115.000 orang mengikuti aksi protes, sebagian besar berlangsung damai. Namun situasi memanas ketika sekelompok demonstran berpakaian hitam dan bertopeng nekat menerobos barikade di dekat istana kepresidenan Malacanang.
Mereka melempari polisi dengan batu dan membakar beberapa kendaraan yang dijadikan penghalang jalan. Dalam insiden itu, aparat menangkap 17 orang.
Kericuhan juga meluas ketika kelompok lain menyerang sebuah hotel di Manila. Mereka menjarah fasilitas dan membakar beberapa kendaraan sebelum akhirnya berhasil ditangkap polisi.