Biodata Anwar Ibrahim, PM Malaysia yang Digoyang di Dalam tapi Dipuji di Luar Negeri

JAKARTA, vozpublica.id – Sosok Anwar Ibrahim kembali jadi sorotan, baik di dalam negeri maupun kancah internasional. Perdana Menteri Malaysia yang resmi menjabat sejak 2022 ini tengah menghadapi tantangan berat akibat situasi ekonomi dalam negeri yang memicu unjuk rasa massal.
Akhir pekan lalu, puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalan, dipimpin mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Mereka mendesak Anwar untuk mengundurkan diri, dengan alasan kegagalan pemerintah menangani lonjakan biaya hidup.
Namun berbeda dengan situasi dalam negeri, reputasi Anwar justru meningkat di luar negeri. Dia menuai pujian karena berhasil memediasi konflik militer antara Thailand dan Kamboja, termasuk dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Anwar Ibrahim sebetulnya hampir menjadi perdana menteri sejak Pemilu Raya 2018, saat koalisi oposisi yang dia pimpin, Pakatan Harapan, menumbangkan Barisan Nasional yang telah berkuasa sejak kemerdekaan. Kekalahan UMNO saat itu mencetak sejarah baru dalam perpolitikan Malaysia.
Lahir di Penang pada 10 Agustus 1947, Anwar berasal dari keluarga politisi dan mulai aktif dalam gerakan mahasiswa sejak kuliah di Universitas Malaya pada 1960-an. Dia mendirikan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan menjabat sebagai ketuanya dari 1971 hingga 1982.
Karier politik suami dari Wan Azizah Wan Ismail itu semakin menanjak ketika menerima ajakan Mahathir Mohamad untuk bergabung dengan UMNO dan pemerintahan.
Sejak itu, Anwar menempati sejumlah posisi penting, mulai dari Menteri Pemuda dan Oahraga, Menteri Kebudayaan, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan, hingga Menteri Keuangan pada 1991 dan Wakil Perdana Menteri pada 1993.