JAKARTA, vozpublica.ID - Pengemudi ojek online menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota besar di Indonesia. Mereka meminta keadilan dan kejelasan terkait tarif dan kebijakan perusahaan transportasi daring.
Salah satu tuntutan massa ojol, memprotes penerapan potongan tarif yang cukup tinggi yakni hingga 50 persen. Ojol berharap, potongan tarif ditekan menjadi 10 persen saja.
Di Jakarta, para ojol berkumpul di sekitar Bundaran Patung Kuda. Mereka ada yang memakai jaket ojol, ada juga yang mengenakan seragam organisasinya.
Selain itu, para ojol membawa bendera-bendera hingga spanduk yang berisi tuntutan mereka. Sementara itu, orator di atas mobil komando sudah menyuarakan aspirasinya dengan pengeras suara.
Sebelumnya, Asosiasi Ojol Garda Indonesia menjelaskan ada tiga tuntutan yang dibawa dalam aksi siang ini. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan ojol meminta agar aplikator menetapkan potongan tarif hanya sebesar 10 persen. Sementara yang diberlakukan oleh para aplikator selama ini cukup tinggi, sebesar 50 persen.
Tuntutan selanjutnya, aplikator diminta menghapus promo-promo yang ditawarkan kepada pengguna aplikasi. Sebab, promo ini justru merugikan driver dan hanya menguntungkan penggunanya. Terakhir, dia meminta pemerintah untuk membuat undang-undang perihal perlindungan untuk pengemudi ojol.
Editor: Mu'arif Ramadhan