BANDUNG BARAT, vozpublica.id - Sebuah momen menarik perhatian publik saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam upacara di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Kejadian ini menimbulkan tanda tanya dan spekulasi mengenai hubungan keduanya.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Gibran terlihat langsung menghampiri dan menyalami Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Muhammad Toni Haryono, serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak. Sementara itu, Gibran hanya melewati AHY yang berdiri bersama menteri lainnya, seperti Pratikno, Muhaimin Iskandar, dan Zulkifli Hasan. AHY terlihat hanya menatap Gibran saat melewatinya.
Perlakuan Gibran ini berbeda dengan Presiden Prabowo Subianto, yang tiba di lokasi dan menyalami semua tamu di barisan depan, termasuk AHY, para kepala staf TNI, dan pejabat lainnya.
Menurut Adi Prayitno, seorang pengamat politik, fenomena ini menjadi viral karena masyarakat Indonesia memiliki budaya saling bersalaman. Ia menyoroti bahwa media dan publik cenderung mengaitkan insiden ini dengan Gibran dan AHY, meskipun menteri lain seperti Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, dan Bahlil Lahadalia juga tidak disalami.

AHY Menatap Gibran Usai Dilewati dan Tak Disalami di Acara Upacara Militer
"Bedanya, kalau tidak menyalami AHY, pasti dikait-kaitkan dengan bagaimana ketegangan keduanya itu terjadi. Apalagi beberapa waktu lalu kan muncul narasi-narasi ada partai biru, orang besar," jelas Adi.