TANGANYIKA, vozpublica.id - Prajurit TNI ergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-A/RDB (Rapid Depolyment Battalion) MONUSCO (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) berhasil memediasi dan mendamaikan pertikaian antar kelompok Suku Bantu dan Suku Twa di Desa Kabwela, Propinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, Rabu (23/1/2019).
Pertikaian tersebut terjadi pada akhir Desember yang lalu serta mengakibatkan beberapa desa disekitarnya dibakar, sehingga menyebabkan warga meninggalkan desa untuk mencari perlindungan. Akibat dari pertikaian kedua suku tersebut memakan korban 3 warga meninggal dan 5 diantaranya luka-luka.
Salah satu desa yang habis dibakar oleh Suku Twa adalah Desa Kambu. Prajurit Satgas TNI yang dipimpin oleh Kapten Inf Agung Sedayu berhasil mempertemukan kedua pemimpin suku yang bertikai, yaitu Ketua Suku Bantu diwakili oleh Katuta Wa Katuta (Chief of Fatuma Village), Muyemba Funkwe (Chief of Kambu Village) dan ketua Suku Twa diwakili oleh Jendral Kamuti. Kemudian mediasi tersebut dicapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak dan tidak saling menyerang.
(Foto: Puspen TNI)
Editor: Yudistiro Pranoto