JAKARTA, vozpublica.id - Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat simulasi kedaruratan pengelolaan B3 dan limbah B3 di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Bekasi Jawa Barat, Rabu (16/8/2024).
Asap hitam membumbung ke udara di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Bekasi Kejadian tersebut begitu mendadak dan membuat puluhan orang tampak panik menjauhi lokasi kejadian. Diduga telah terjadi kebakaran besar yang bersumber dari aktifitas pengemasan Limbah berbahaya dan beracun (B3). Dari pantauan di lapangan diperoleh informasi sebuah drum berisi limbah berbahaya dan mudah terbakar terjatuh saat digeser. Isi drum yang berisi B3 tumpah ke lantai, menyebar dengan cepat.
Dalam waktu sekejap cairan limbah yang tumpah bertemu dengan percikan api dan langsung membesar. Api dalam waktu singkat membakar seluruh area Gudang penyimpanan tersebut. Salah satu karyawan, , segera mengambil alat pemadam kebakaran yang berada tidak jauh dari lokasi namun tak berhasil memadamkan kobaran si jago merah.
Menghadapi kondisi tersebut, perwakilan perusahaan menghubungi tim Emergency Response EJIP. Perusahaan menyampaikan informasi kritis mengenai tumpahan tersebut dan situasi yang terjadi.
Dengan Sigap Emergency Response PT EJIP mengirimkan bantuan kendaraan pemadam kebakaran, dan menghubungi perusahaan pengolah limbah B3 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI). Dalam waktu singkat tim Emergency Response PPLI, Emergency response PT EJIP dan armada pemadam kebakaran menuju Lokasi.
Peristiwa menegangkan ini ternyata hanya bagian dari simulasi kedaruratan yang digelar oleh Secretariat of Basel Rotterdam dan Stockholm Conventions (BRS Secretariat) bersama Joint Environment Unit (JEU) of the United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI serta Basel and Stockholm Convention Regional Centre for Southeast Asia (BSCRC-SEA) dengan tema “The Sub-regional Workshop on Hazardous Wastes and Chemicals Emergencies”.
Editor: Yudistiro Pranoto