JAKARTA, vozpublica.id – Aksi demo besar-besaran terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Gelombang protes ini dipicu kemarahan publik atas keputusan DPR menaikkan tunjangan anggotanya yang dinilai fantastis.
Situasi kian memanas setelah seorang driver ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob. Peristiwa tersebut menyulut kemarahan massa dan memicu kericuhan di berbagai wilayah.
Menanggapi kondisi tersebut, Presiden Prabowo Subianto langsung menginstruksikan aparat untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang membuat kerusuhan serta melanggar hukum. Dia juga menegaskan, pimpinan DPR telah sepakat untuk mencabut kembali kebijakan kenaikan tunjangan tersebut.
Di sisi lain, publik terus menyuarakan aspirasinya. Rangkuman berisi 25 tuntutan rakyat beredar luas di media sosial, hasil rembukan jutaan suara rakyat di kolom komentar dan Instagram Story salsaer, jeromepolin dan cherymarella.
Tuntutan itu juga dari 211 organisasi masyarakat sipil yang dipublikasikan melalui website YLBHI, pernyataan sikap Ikatan Magister Kenotariatan UI, pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice Universitas Indonesia.
Selanjutnya, tuntutan demo buruh 28 Agustus 2025 dan dari 12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan oleh Reformasi Indonesia di Change.ord yang sudah menerima lebih dari 40.000 dukungan.
Tuntutan dan desakan yang beredar tersebut diunggah akun Instagram @malakaproject.id, yang terdiri dari 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang.
Adapun realisasi 17 tuntutan jangka pendek diberi tenggat waktu hingga 5 September 2025, sementara 8 tuntutan jangka panjang memiliki batas waktu penyelesaian hingga 31 Agustus 2026.
Editor: Maria Christina