KLATEN, vozpublica.id - Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Kopdes Merah Putih tak hanya sekadar memperkuat kemandirian ekonomi rakyat, tapi juga sebagai langkah konkret untuk memotong rantai tengkulak dan rentenir yang selama ini merugikan petani di desa-desa.
Prabowo mengungkapkan, sudah mengamati permasalahan klasik para petani sejak menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada tahun 2004. Salah satu yang paling sering terjadi adalah tidak tersedianya truk dan fasilitas penyimpanan setelah panen, sehingga hasil pertanian terbuang sia-sia.
Selain persoalan distribusi, Kepala Negara juga menyoroti masalah pupuk bersubsidi yang tak kunjung sampai ke tangan petani karena rumitnya birokrasi. Petani juga kerap dirugikan oleh tengkulak yang menekan harga hasil panen.
Di sisi lain, petani dibebani kebutuhan rumah tangga yang mendesak sehingga terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan bunga harian yang tinggi. Prabowo meyakini, kehadiran Kopdes Merah Putih merupakan langkah besar untuk memutus rantai masalah yang sudah terjadi sekian lama.
Dalam implementasi program ini, sebanyak 13 kementerian, dua badan nasional, hingga jajaran pemerintah daerah terlibat. Untuk tahap awal, 103 koperasi desa dijadikan model percontohan yang operasionalnya akan dievaluasi dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
Editor: Maria Christina