JAKARTA, vozpublica.id - Harga daging ayam di pasar tradisional di Jakarta melambung hingga Rp50.000 per ekor. Harga rata-rata telur ayam juga dibanderol di kisaran Rp29.000-33.000 per kilogram (kg).
Mengutip Info Pangan Jakarta, harga telur terendah di Pasar Senen Blok III-IV, yang dipatok Rp29.500 per kg, disusul Pasar Jembatan Merah, Pasar Minggu, Pasar Pasar Pal Meriam, Pasar Pulo Gadung, Pasar Perumnas Klender, Pasar Kramat Jati, dan Pasar Pramuka, yang menjual Rp31.000 per kg.
Sementara di Pasar Mampang Prapatan, Pasar Lenteng Agung, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Cengkareng, Pasar Rumput, Pasar Kelapa Gading, Pasar Pademangan Timur, Pasar Kalibaru, juga menjual telur ayam pada harga Rp31.000 per kg.
Sedangkan di Pasar Rawamangun, Pasar Kejora Baru, Pasar Anyer Bahari, Pasar Sunter Podomoro, Pasar Glodok, dan Pasar Mayestik, telur dijual lebih mahal pada harga Rp32.000 per kg.
Di Pasar Pesanggrahan menyentuh Rp48.000 per ekor, Pasar Tebet Barat dan Pasar Kalibaru dijual Rp45.000 per kg. Sedangkan Pasar Pondok Labu, Pasar Lenteng Agung, Pasar Baru Metro Atom, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tanah Abang A-G dihargai Rp40.000 per ekor.
Soal telur ayam, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) sebelumnya mengatakan, harganya memang sedang naik di beberapa wilayah. Karena itu, pemerintah sedang berupaya menambah jumlah induk ayam agar bisa memproduksi telur lebih banyak lagi, sehingga pasokan telur di pasaran tercukupi, dan harga bisa kembali stabil.
Mendag memproyeksikan, harga telur akan stabil sekitar dua minggu lagi sambil menunggu induk ayam bertelur. "Untuk stabil perlu waktu lagi karena indukannya enggak cepat jadi, sehingga perlu waktu kira-kira, ini sekarang sudah tiga minggu, mungkin dua minggu lagi," ujar Zulhas, belum lama ini.
Editor: Jeanny Aipassa