JAKARTA, vozpublica.id - Contoh teks khutbah Jumat 3 Oktober 2025 di awal Rabiul Akhir 1447 H untuk disampaikan ke jemaah shalat Jumat. Khutbah merupakan salah satu syarat sah dalam sholat Jumat yang dilakukan dua kali dipisah dengan duduk sebentar. Bagi jamaah, wajib untuk mendengarkan khutbah agar pahala ibadah shalat Jumat tidak sia-sia.
Rasulullah SAW bersabda:

Mengenal Dunia Malaikat Berdasarkan Al Quran dan Hadis
إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت
Artinya: “Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari jum’at, ‘diam dan perhatikanlah’, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” (HR. Al-Bukhari [934].
Teks Khutbah Jumat 12 September 2025 Pertengahan Rabiul Awal Singkat Penuh Hikmah
Sejumlah bencana maupun musibah melanda beberapa daerah di Indonesia, seperti tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang menelan korban jiwa para santri. Selain itu, gempa bumi di Sumenep dan banjir bandang di Bali serta NTT pada September lalu.
Sebagai orang beriman, sudah semestinya meyakini adanya qadha dan qadar yang telah ditetapkan Allah SWT. Manusia harus menyikapi musibah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta bermuhasabah.
Nah, berikut ini naskah khutbah Jumat paling bagus dan menyentuh hati tentang Makna Musibah Bagi Muslim:
Contoh Teks Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 Awal Rabiul Akhir
Khutbah pertama
اْلحَمْدُللهِ، اْلحَمْدُ للهِ اَّلذِيْ أَمَدَّ أَوْلِيَاءَهُ بِقُوَّةِ الصَّبْرِ عَلَى الضَّرَّاءِ، وَنِعْمَةِ الشُّكْرِ عَلىَ النَّعْمَاءِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأَنْبِيَاءِ، وَعَلَى أَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ اْلأَصْفِيَاءِ، وَعَلَى ءَالِهِ الْبَرَرَةِ اْلأَتْقِيَاءِ، فَقَدْ جَاءَ فِي اْلحَدِيْثِ الشَّرِيْفِ “وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ”.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى: ( يَاأَيُّهَا اَّلذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita memperkuat keimanan kita dengan taqwa, senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan Allah di manapun dan kapan pun kita berada.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Musibah demi musibah datang bertubi-tubi mendera bangsa kita (bangsa Indonesia) mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, kebakaran hingga bangunan ambruk.
Sebagai umat Islam, kita wajib meyakini bahwa semua musibah ini bukan karena kehendak atau murka alam semesta, karena alam semesta adalah benda mati yang tidak memiliki kehendak dan keinginan sama sekali, tetapi kita meyakini bahwa semua ini terjadi dengan kehendak dan taqdir pencipta alam semesta yaitu Allah subhanahu wata’aalaa. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
مَاشَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ
Maknanya: Apa pun yang dikehendaki oleh Allah (pada azal) maka pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki oleh Allah pada azal maka pasti tidak terjadi.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku