Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Arti Bendera Merah Iran dalam Tradisi Syiah dan Politik Modern, Simbol Balas Dendam? 
Advertisement . Scroll to see content

Apa Arti Maiyah dalam Bahasa Arab? Begini Sejarah Lahirnya Jemaah Maiyah Cak Nun

Sabtu, 13 September 2025 - 06:30:00 WIB
Apa Arti Maiyah dalam Bahasa Arab? Begini Sejarah Lahirnya Jemaah Maiyah Cak Nun
Jemaah Maiyah tampak antusias mendengarkan tausiyah Cak Nun dan narasumber lainnya. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Apa arti maiyah dalam bahasa Arab menarik dikaji lebih dalam. Jemaah Maiyah memang tidak bisa dilepaskan dari sosok Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) sebagai figur panutan. 

Cak Nun merupakan tokoh yang memediasi para jamaah dalam memaknai nilai-nilai kebajikan yang sedang didiskusikan dalam pengajian maiyahan ini. Terdapat nilai-nilai kebajikan yang disampaikan kepada para anggotanya.

Anggota yang menerima nilai-nilai kebajikan yang disampaikan kemudian menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu metode untuk mengisi dan menerapi keterasingan jiwa pada dirinya, sehingga para jamaah menjadi semakin jernih dan tangguh dalam menjalani kehidupan dirinya dan lingkungan sosialnya.

Lantas, apa arrti dari maiyah? berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Arti Maiyah

Dilansir dari repisitori IAIN Kudus, secara epistemologis, istilah maiyah berakar dari bahasa Arab ma‘a yang berarti “dengan”, “bersama”, atau “beserta”. Dari akar kata tersebut lahir bentuk ma‘ana yang berarti “bersama kita”, serta ma‘iya yang berarti “bersamaku”. Dengan demikian, maiyah dapat dimaknai sebagai “kebersamaan”. Dalam pengucapan sehari-hari masyarakat Indonesia, istilah ini kemudian mengalami penyesuaian fonetis sehingga dikenal sebagai maiya, maiyah, atau maiyahan.

Kata ma‘a pada dasarnya digunakan untuk menyatakan tempat atau waktu kebersamaan. Namun, penggunaannya juga dapat sekadar merujuk pada pertemuan atau kondisi bersama, tanpa penekanan pada dimensi waktu atau tempat tertentu. Selain itu, maiyah mengandung makna pertolongan, perlindungan, serta pengawasan.

Secara historis, maiyah merujuk pada kisah para nabi dalam Al-Qur’an. Nabi Musa A.S. menuturkan kalimat inna ma‘iya rabbī (“sesungguhnya Tuhanku bersamaku”) untuk meyakinkan kaumnya bahwa Allah senantiasa menyertai mereka. Begitu pula Nabi Muhammad SAW mengucapkan lā takhaf wa lā taḥzan, innallāha ma‘anā (“jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”) saat menghadapi kejaran musuh, sebagai penghiburan sekaligus penguatan iman kepada sahabat Abu Bakar.

Dalam cakupan yang lebih luas, maiyahan dapat dimaknai sebagai sebuah bahasa sosial dan kultural. Pada dimensi kenegaraan, ia berwujud nasionalisme; pada dimensi primordial, ia merepresentasikan universalisme; pada tataran peradaban, ia mencerminkan pluralisme; dan pada ranah kebudayaan, ia melahirkan heterogenisme, yakni pemahaman serta penerimaan terhadap keragaman yang direlakan dan disadari bersama.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut