Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Prancis Bubar 4 Kali dalam Setahun, Amerika Pantau Ketat
Advertisement . Scroll to see content

Kenapa Kangkung Dilarang di Amerika Serikat? Ternyata Ini Penjelasannya

Rabu, 06 November 2024 - 21:17:00 WIB
Kenapa Kangkung Dilarang di Amerika Serikat? Ternyata Ini Penjelasannya
Kenapa Kangkung Dilarang di Amerika Serikat? (Foto: LKPP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Kenapa kangkung dilarang di Amerika Serikat? Mungkin banyak yang terkejut mendengar bahwa sayuran yang begitu populer di Asia Tenggara ini ternyata dianggap sebagai ancaman di negeri Paman Sam. 

Di balik larangan ini terdapat kisah menarik tentang bagaimana tanaman yang tumbuh subur di perairan ini dapat mengubah ekosistem dan merusak infrastruktur.

Sejak tahun 1973, ketika kangkung mulai menyebar liar di kolam-kolam Florida, tanaman ini telah menjadi perhatian serius bagi para ahli lingkungan dan pemerintah. 

Apa sebenarnya yang membuat kangkung begitu berbahaya? Dan mengapa tindakan tegas harus diambil untuk mengendalikan penyebarannya? Simak alasan kenapa kangkung dilarang di Amerika Serikat.

Kenapa Kangkung Dilarang di Amerika Serikat?

1. Karakteristik Kangkung

Kangkung adalah tanaman yang tumbuh cepat dan dapat menyebar dengan mudah di lingkungan yang lembap. 

Tanaman ini dapat tumbuh di perairan dangkal dan memiliki kemampuan untuk mengalirkan nutrisi dari air, membuatnya sangat subur. 
Namun, sifat ini juga menjadi masalah ketika kangkung tumbuh di luar kendali.

2. Dampak Lingkungan

Salah satu alasan utama larangan kangkung di AS adalah dampaknya terhadap ekosistem lokal. Ketika kangkung menyebar di perairan umum, ia dapat menghalangi cahaya matahari yang diperlukan oleh tanaman air lainnya untuk fotosintesis. 

Ini dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Sumbatan Saluran Air: Kangkung dapat menyumbat saluran air, kolam, dan sungai, mengganggu navigasi perahu dan mempengaruhi sistem irigasi pertanian.
Pertumbuhan Berlebihan: Tanaman ini dapat tumbuh secara eksponensial, menciptakan "karpet hijau" yang menutupi permukaan air, sehingga mengurangi oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan dan organisme akuatik lainnya.

3. Regulasi oleh USDA

Pada tahun 1973, Florida menjadi negara bagian pertama yang melarang kangkung karena masalah lingkungan yang ditimbulkannya. Sejak itu, kangkung telah dimasukkan dalam daftar tanaman invasif oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Larangan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran tanaman ini ke wilayah lain di AS.

Pengendalian Gulma: USDA mengklasifikasikan kangkung sebagai gulma berbahaya karena kemampuannya untuk bersaing dengan tanaman lokal dan mengganggu hasil pertanian.
Regulasi Perdagangan: Penjualan dan distribusi kangkung juga diatur ketat untuk mencegah penyebarannya ke daerah-daerah baru.

4. Mengandung PFSA 

Dilansir dari Guardian, dari delapan sampel kangkung di AS yang baru-baru ini diuji untuk kandungan PFAS (Per -and polyfruorinated alkyl substance), "bahan kimia abadi," tujuh di antaranya ditemukan mengandung senyawa tersebut dalam kadar tinggi.

Pengujian mencakup kangkung konvensional dan organik yang dibeli dari berbagai toko di seluruh negeri. Ini dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan  Amerika (FDA) tidak menemukan kontaminasi PFAS dalam analisis yang dilakukan antara 2019 dan 2021.

Penemuan ini “mengejutkan” bagi para peneliti yang awalnya memperkirakan kadar PFAS yang lebih rendah, kata Robert Verkerk, pendiri organisasi Alliance for Natural Health, yang merilis laporan tersebut.

Paparan terhadap "bahan kimia abadi" ini berpotensi menyebabkan berat badan lahir rendah serta obesitas di masa mendatang.

“Ini cukup mengkhawatirkan dan tidak ada solusi mudah,” tambah Robert seraya menekankan pentingnya FDA mengembangkan program pengujian PFAS yang lebih komprehensif untuk memastikan keamanan pasokan pangan nasional.

PFAS adalah kelompok lebih dari 15.000 senyawa yang banyak digunakan di berbagai industri untuk membuat produk tahan air, noda, dan panas. 

Disebut "bahan kimia abadi" karena tidak dapat terurai secara alami, PFAS dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit ginjal, gangguan hati, gangguan kekebalan tubuh, cacat lahir, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut