Banyak Makan Santan, Ini Tips Atasi Kolesterol Tinggi saat Lebaran!

JAKARTA, vozpublica.id - Banyak makan santan, ini tips mengatasi kolesterol saat Lebaran. Ya, saat Idul Fitri menu yang tersaji biasanya mengandung santan dan mengonsumsi terlalu berlebihan santan bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Tidak heran ketika Lebaran usai, masalah yang dihadapi adalah kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi bisa menjadi sumber penyakit untuk tubuh, di antaranya seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masih banyak lagi.
Karena itu, sangat penting untuk menjaga kadar kolesterol supaya tidak terlalu tinggi gegara menyantap makanan Lebaran. Namun bagaimana jika kadar kolesterolnya sudah terlanjur tinggi?
1. Hindari makanan dengan lemak tinggi
Pilihlah makanan rendah lemak saat hari Lebaran maupun setelah Lebaran. Usahakan hindari hati dan jeroan yang biasanya memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi.
Kurangi juga mengonsumsi daging merah, karena daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh.
Anda bisa mendapatkan dan memilih sumber protein lainnya, seperti dari kacang-kacangan, tempe, tahu dan ikan yang memiliki banyak asam lemak omega-3.
2. Konsumsi obat kolesterol
Setelah mengatur makanan berlemak yang dikonsumsi, jika memang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi, dapat mengonsumsi obat kolesterol.
Namun jika Anda belum mengetahui obat apa yang harus dikonsumsi, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu, sehingga obat yang diminum tepat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh.
3. Atur porsi makanan
Terkadang setelah berbuka puasa, Anda akan mengalami peningkatan nafsu makan yang tinggi. Hal ini juga sering terjadi ketika Lebaran. Kebanyakan orang akan mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak seakan mereka membalaskan dendamnya.
Tetapi mengonsumsi makanan dalam porsi yang besar terkadang meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Jadi, cobalah untuk mengatur porsi makanan yang dimakan, terutama makanan yang memiliki gula dan lemak yang tinggi.